News / Nasional
Rabu, 24 September 2025 | 18:11 WIB
Siswa keracunan makanan setelah menyantap MBG menjalani perawatan medis di Posko Penanganan Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). ANTARA/Abdan Syakura
Baca 10 detik
  • Total 911 pelajar di Cipongkor, Bandung Barat, menjadi korban dugaan keracunan massal yang terjadi dalam dua gelombang 
  • Gejala yang dialami para korban sangat serius dan seragam, meliputi mual, pusing, lemas, sesak napas, bahkan beberapa di antaranya mengalami kejang-kejang
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat merespons cepat dengan mengerahkan tenaga medis skala besar dan menyiagakan sejumlah rumah sakit rujukan di Bandung Raya 

Suara.com - Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, dilanda kepanikan luar biasa setelah ratusan pelajar bertumbangan satu per satu dengan gejala mengerikan. Total korban yang diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini telah mencapai 911 orang.

Insiden yang terjadi dalam dua gelombang ini memicu respons cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis darurat untuk mencegah dampak terburuk.

“Kami harus antisipasi risiko paling buruk yang tidak bisa ditangani di lokasi dan harus dirawat,” kata Herman di Bandung Barat, Rabu (24/9/2025).

Gejala yang dialami para siswa seragam dan muncul secara masif, menandakan adanya kontaminasi serius pada makanan yang mereka konsumsi. Keluhan yang paling umum adalah mual hebat yang disertai pusing dan kondisi tubuh yang sangat lemas. Namun, yang paling mengkhawatirkan, beberapa korban mengalami gejala yang lebih parah.

“Keluhannya pada umumnya mual, kemudian sesak, pusing, lemas. Ada juga satu hingga dua yang kejang,” ujar Herman sebagaimana dilansir Antara.

Kejadian terbaru pada Rabu sore mencatat ada 500 pelajar yang tumbang, dengan rincian 400 siswa di Cipongkor dan 100 lainnya di Desa Citalem. Jumlah ini menambah daftar korban dari insiden serupa yang terjadi pada Senin (22/9) yang menimpa 411 pelajar.

“Teridentifikasi ada 500 yang mengeluh dan langsung kami tangani. Kami sudah cek dua-duanya, kondisinya seperti itu,” tegasnya.

Melihat skala kejadian yang masif dan gejala yang serius, Pemprov Jabar tidak mau mengambil risiko. Tenaga medis dan puluhan ambulans dari berbagai daerah segera dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi korban yang membutuhkan perawatan intensif.

Sejumlah rumah sakit rujukan di kawasan Bandung Raya juga telah disiagakan penuh untuk menampung lonjakan pasien. Kesiapan ini untuk memastikan setiap korban mendapatkan penanganan terbaik tanpa terkendala fasilitas.

Baca Juga: Kepala BGN Buka Suara! Ungkap Biang Kerok Ratusan Siswa Cipongkor Keracunan MBG, Ini Penyebabnya

“Paling tidak ada Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Dustira, Rumah Sakit Otista, Rumah Sakit Sartikasih, Cahaya Kawaluyan, Parahyangan, termasuk RS Al-Islam. Jadi untuk rumah sakit tidak kekurangan, tempat tidurnya juga kami siapkan maksimal,” kata Herman.

Load More