Suara.com - Menas Erwin Djohansyah, Direktur Utama PT Wahana Adyawarna, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, pada Rabu24 September 2025..
Penangkapan ini menjadi viral bukan hanya karena kasusnya, tetapi juga karena cara penjemputan, yaitu dengan menggunakan sendal jepit di rumah keluarganya.
Tentu hal ini memunculkan rasa penasaran, siapa sesungguhnya Menas Erwin, latar belakangnya, dan apa tuduhan yang menjeratnya?
Artikel ini merangkum profilnya sekaligus membahas detail penangkapan paksa yang ramai diberitakan.
Profil dan Latar Belakang
Menas Erwin Djohansyah dikenal sebagai seorang pengusaha dan advokat. Dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Wahana Adyawarna, sebuah perusahaan yang menjalankan berbagai aktivitas usaha yang kurang terekspos secara publik, tetapi dalam kasus ini menjadi sorotan karena dugaan keterkaitan dengan kasus suap di Mahkamah Agung (MA).
Meski demikian, latar belakang pendidikan dan karier hukumnya tidak seterkenal sebagian pengacara papan atas.
Namanya mulai dikenal luas justru ketika KPK mengaitkannya dalam skema suap yang melibatkan eks Sekretaris MA, Hasbi Hasan, dalam proses pengurusan perkara kasasi.
Kronologi Penangkapan
Baca Juga: Dijemput Paksa KPK, Menas Erwin Masih Diperiksa: Langsung Ditahan?
Menas Erwin sempat tidak merespons panggilan penyidik KPK sebanyak dua kali. Hal ini memicu KPK untuk melakukan penjemputan paksa di kediaman keluarga Menas.
Saat ditangkap, ia mengenakan sendal jepit, yang menjadi sorotan publik karena menegaskan situasi mendadak dan belum sempat berganti pakaian formal.
Penangkapan dilakukan pada hari penjemputan paksa, dan Menas langsung dibawa ke kantor KPK untuk diperiksa intensif.
Jumlah uang yang disebut-sebut terkait kasus ini tidak sedikit. Ada laporan bahwa fasilitas penginapan mewah senilai sekitar Rp 523 juta diberikan kepada Hasbi Hasan dalam dugaan skema suap yang melibatkan Menas. Hal tersebut menjadi bagian dari tuduhan utama yang ditujukan kepadanya.
Tuduhan yang Menjerat
Menas Erwin dituduh terlibat dalam praktik suap terkait pengurusan perkara kasasi di lingkungan Mahkamah Agung. Beberapa poin tuduhan termasuk:
Berita Terkait
-
KPK Dalami Dugaan Korupsi Kuota Haji: Eks Bendahara Amphuri Kembali Diperiksa
-
Dicokok KPK usai 2 Kali Mangkir, Jejak 'Panas' Menas Erwin Penyuap Eks Pejabat MA Hasbi Hasan
-
Sosok M Tauhid Hamdi, Eks Bendahara Asosiasi Muslim Diperiksa dalam Korupsi Haji
-
Dijemput Paksa KPK, Menas Erwin Masih Diperiksa: Langsung Ditahan?
-
Siapa Menas Erwin? Jejak Pengusaha Penyuap Eks Sekretaris MA, Kini Diciduk Paksa KPK!
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
Terkini
-
Keracunan Massal MBG: IDAI Ungkap Fakta 'Danger Zone' Makanan yang Bikin Ngeri!
-
Diduga Biang Kerok Keracunan Massal Siswa di Kalbar, Daging Hiu jadi Menu MBG Langgar UU?
-
Insiden Keracunan MBG, DPR Janjikan Perbaikan Lewat Evaluasi di Komisi IX
-
Wakil Ketua DPR RI Soroti Keracunan Program MBG: Dari 8.000 Dapur, Hanya 34 yang Higienis!
-
Pramono Anung Sentil Mobil Pelat Merah Nyelonong Jalur Transjakarta: Pasti Kena Bully!
-
Kacab Bank Diancam, Sindikat Ini Cuma Butuh 17 Menit Sedot Rp204 Miliar dari Rekening Dormant
-
Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Seluruh Outlet
-
Polisi Ringkus Admin Judi Online di Kalideres, Omzet Harian Capai Rp1,5 Juta
-
Seruan Reformasi dan Rekomendasi MBG dari Ahli Gizi Tan Shot Yen: Hentkan Distribusi Makanan Kering
-
NTT Jadi Magnet Pertumbuhan Baru, Akses Logistik Jadi Kunci Buka Potensi Pasar UMKM