-
Penerbangan ke Jakarta tertunda 1,5 jam gara-gara ibu hamil menolak prosedur cek kesehatan sebelum terbang.
-
Penumpang lain kesal saat ibu hamil ngotot tetap terbang meski berisiko, hingga terjadi perdebatan panas di kabin.
-
Akhirnya ibu hamil luluh setelah dibujuk, insiden ini jadi pengingat pentingnya taat aturan demi keselamatan bersama.
Suara.com - Sebuah penerbangan tujuan Jakarta berubah menjadi arena perdebatan sengit dan penuh ketegangan ketika seorang ibu hamil menolak mentah-mentah untuk mengikuti prosedur keselamatan standar maskapai.
Akibatnya, seluruh penumpang di dalam pesawat terpaksa tersandera di darat, menyebabkan penundaan keberangkatan atau delay hingga 1,5 jam.
Momen ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, memicu diskusi luas tentang prioritas antara keinginan pribadi dan keselamatan kolektif.
Insiden bermula saat pesawat telah bersiap untuk lepas landas. Petugas kabin yang jeli mengidentifikasi seorang penumpang wanita yang tengah hamil besar.
Sesuai dengan regulasi penerbangan, petugas dengan sopan meminta ibu tersebut untuk turun sejenak dan melakukan pemeriksaan kesehatan di klinik bandara guna memastikan kelayakannya untuk terbang.
Namun, permintaan yang merupakan prosedur standar itu justru mendapat penolakan keras.
"Jujur kaget si ibu menolak keras ke klinik, malah maksa mau terbang. Kondisi perutnya udah gede. Banget," tulis keterangan dalam video yang diunggah oleh salah satu penumpang.
Situasi di dalam kabin pun memanas. Penolakan ibu tersebut membuat proses take-off tidak bisa dilanjutkan.
Penumpang lain yang awalnya sabar, mulai menunjukkan rasa frustrasi dan emosi.
Baca Juga: Bukan Pengajian, Panggung Maulid Nabi Malah Jadi Arena Joget
Seorang penumpang wanita bahkan terlibat dalam adu argumen langsung, mencoba menyadarkan si ibu hamil akan risiko yang mungkin terjadi.
"Biar baby kamu aman," ujar penumpang tersebut dengan nada prihatin.
Yang mengejutkan, ibu hamil itu memberikan jawaban yang membuat seisi pesawat terhenyak.
"Ya nggak apa-apa misalnya ada resiko," jawabnya.
Pernyataan ini sontak memicu reaksi lebih keras dari penumpang lain.
"Misalnya lu kenapa-napa di udara, masa iya kami tinggalin begitu aja? Kan nggak mungkin," timpal penumpang yang sama.
Perdebatan alot ini berlangsung cukup lama. Kru pesawat dan penumpang lain terus membujuk agar ibu tersebut memprioritaskan keselamatan dirinya dan sang calon bayi.
Mereka menjelaskan bahwa penundaan ini demi kebaikannya, dan penerbangan akan tetap berjalan setelah pengecekan selesai.
Setelah negosiasi yang memakan waktu hampir 1,5 jam, ibu hamil itu akhirnya luluh dan bersedia turun dari pesawat.
Berita Terkait
-
Bukan Pengajian, Panggung Maulid Nabi Malah Jadi Arena Joget
-
Viral! Pelajar SMA di Jaktim Ditahan Polda Metro Jaya, Tulis Surat Minta Bantuan Hukum
-
Bikin Ngakak! Aksi Mbah Samuri Promosi Akun TikTok Lewat Toa Masjid
-
5 Fakta Polemik Pembangunan Holyland di Karanganyar, Rumah Ibadah Jadi Sengketa?
-
Kritik 'Tot-Tot Wuk-Wuk' Menggema, Legislator Minta Polisi Tegas
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul
-
Bengis! Begal Bersajam di Jakarta Timur Sabet Korban Gunakan Celurit, Pelaku Masih Diburu
-
Dua Kali Sekolah di Luar Negeri, Beda Kampus Gibran di Orchid Park Singapura dan UTS Australia
-
Polisi soal Video Kendaraan Mati Pajak Tak Bisa Isi BBM di SPBU: Hoaks, Tak Ada Larangan Itu!
-
'Saya Penjaga Rumah', Cerita Ahmad Sahroni Nyamar ART saat 'Diamuk' Massa Penjarah!
-
Berakhir Tewas usai Dibuang ke Depan Panti Anak Yatim, Pembuang Bayi di Palmerah Diburu Polisi
-
Ada 4.711 Kasus Keracunan MBG, Dasco Minta Aparat Ikut Investigasi
-
KPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Rp 165 Miliar
-
Boni Hargens: Tuduhan Persekusi Calon Kapolri Pilihan Presiden Upaya Adu Domba!