- Aksi Gubernur Sumut Bobby Nasution dan jajarannya memberhentikan truk pelat BL (Aceh) dan meminta untuk diganti ke pelat BK (Sumut) menjadi viral di media sosial
- Alasan utama di balik kebijakan ini adalah untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut dari sektor pajak kendaraan bermotor yang potensinya mencapai Rp1,7 triliun
- Langkah tersebut menuai kritik keras dari Anggota DPD RI asal Aceh yang menilainya sebagai tindakan emosional, tendensius
Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, bersama jajarannya yang secara terang-terangan memberhentikan truk berpelat nomor BL (Aceh) dan meminta agar pelatnya segera diganti menjadi BK (Sumatera Utara).
Aksi yang terekam dalam video dan viral ini sontak memicu perdebatan panas, menyorot kebijakan Pemprov Sumut yang dinilai kontroversial dalam upaya mengejar Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam video yang beredar luas, rombongan Bobby Nasution terlihat mencegat sebuah truk pelat BL. Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut, Muhammad Suib, yang turut dalam rombongan, secara lugas menjelaskan alasan di balik tindakan tersebut.
Menurutnya, semua kendaraan yang mencari nafkah dan beroperasi di wilayah Sumut wajib menggunakan pelat lokal untuk mendongkrak PAD dari sektor pajak kendaraan.
"Seluruh kendaraan yang beroperasi di Sumatera Utara, dan berusaha di Sumatera Utara, berharap bahwa semua pelat kendaraannya hendaknya pelat kendaraan Sumatera Utara agar pajak kendaraannya menjadi penyumbang PAD Sumatera Utara," kata Muhammad Suib dalam keterangannya, dikutip Senin (29/9/2025).
Pemprov Sumut beralasan, banyak kendaraan milik perusahaan yang berbasis di Sumut namun masih menggunakan pelat dari luar daerah. Hal ini dianggap sebagai kebocoran potensi pendapatan yang nilainya tidak sedikit.
"Perlu diketahui bahwa pajak kendaraan bermotor sebagai salah satu sumber pendapatan primadona Sumatera Utara sekitar lebih kurang Rp 1,7 triliun. Oleh karena itu, semua pengusaha kami imbau yang pelatnya luar dari Sumatera Utara berharap bisa berpelat Sumatera Utara dengan untuk pembangunan Sumatera Utara," ujar Suib.
Suasana dalam video semakin tegang saat Bobby Nasution sendiri ikut berbicara langsung kepada sopir truk. Dengan nada tegas, menantu Joko Widodo (Jokowi) itu menitipkan pesan menohok untuk atasan sang sopir, mengisyaratkan bahwa kebijakan ini bukanlah main-main.
"Biar bosmu tahu, kalau nggak nanti bosmu nggak tahu," kata Bobby, seperti dikutip pada Minggu (28/9).
Baca Juga: Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
Namun, aksi "razia" ini langsung menuai kritik pedas, salah satunya datang dari Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma. Ia menilai langkah yang diambil Bobby Nasution terkesan emosional, tendensius, dan tidak melalui prosedur yang semestinya.
Menurutnya, kebijakan sebesar ini seharusnya diawali dengan koordinasi antar pemerintah daerah dan sosialisasi yang masif.
"Perlu proses sosialisasi yang intensif sebelum diterapkan maksimal sehingga tidak memicu sentimen serta mengganggu keharmonisan antar daerah bertetangga. Saya rasa kebijakan tersebut tendensius dan grusa-grusu," tegas Haji Uma dalam keterangannya.
Ia menyayangkan cara-cara yang dinilai arogan dan berpotensi merusak hubungan harmonis antara masyarakat Aceh dan Sumatera Utara yang telah terjalin lama.
Alih-alih melakukan pencegatan di jalan, Pemprov Sumut disarankan untuk menempuh jalur komunikasi yang lebih elegan dan prosedural.
Berita Terkait
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
KPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Rp 165 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Pastikan Perbaikan Jalan Rusak Labura-Toba Mulai Dikerjakan Tahun Ini
-
Intip Riwayat Pendidikan 3 Menantu Jokowi, Siapa Paling Mentereng?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta