News / Metropolitan
Jum'at, 26 September 2025 | 13:30 WIB
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution meninjau sejumlah ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Toba, yang rusak, Kamis 25 September 2025. [dok Diskominfo Sumut]
Baca 10 detik
  • Bobby Nasution memastikan jalan rusak Labuanbatu Utara-Toba, akan diperbaiki tahun ini. Namun, pengerjaannya dilakukan secara bertahap mulai tahun ini dan tahun depan.

  •  Jalan Labura-Toba ini membuat hasil pertanian di Kecamatan Habinsaran, Borbor dan Nassau, lebih rendah harganya dibanding daerah lain.

  •  Jalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Rusaknya jalan ini membuat mobilitas warga menjadi terhambat.

     

Suara.com - Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memastikan jalan rusak yang menghubungkan Labuanbatu Utara-Toba, akan diperbaiki tahun ini. Namun, pengerjaannya dilakukan secara bertahap mulai tahun ini dan tahun depan.

Ruas jalan yang akan dikerjakan tahun ini adalah ruas jalan di Labura sepanjang 3,1 Km. Sedangkan untuk jalan rusak di ruas Silimbat-Parsoburan, Toba, akan dikerjakan di awal tahun 2026.

"Tahun ini yang kita kerjakan itu yang di Laburanya sekitar 3,1 Km, yang di bagian Toba kita kerjakan awal tahun (2026), tidak bisa kita kerjakan keseluruhannya (tahun ini) karena Parsoburan-Silimbat kerusakannya lebih berat, jadi waktu pengerjaan yang tinggal 3 bulan lagi tidak cukup," kata Bobby, Kamis 25 September 2025.

Jalan ini, menurut Bobby, merupakan jalan strategis terutama untuk distribusi pertanian. Selama ini, ruas jalan Labura-Toba ini membuat hasil pertanian di Kecamatan Habinsaran, Borbor dan Nassau, lebih rendah harganya dibanding daerah lain.

Bukan itu saja, ruas jalan yang rusak juga meningkatkan harga pupuk, bahan kebutuhan sehari-hari, dan peralatan pertanian. Harapannya, setelah jalan ini diperbaiki harga hasil pertanian akan lebih baik, pupuk dan bahan pangan lebih murah.

"Manfaatnya mudah-mudahan hasil pertanian, perkebunan di Toba, ini akan semakin lebih baik lagi harganya, logistik lebih murah, karena kalau jalan harus mutar (dari Porsea) harga beli hasil pertanian jadi rendah, kalau itu nyambung kenaikannya bisa sampai Rp700," ujar Bobby.

Salah satu warga Kecamatan Habinsaran, Sunggul Pasaribu mengatan, jalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Rusaknya jalan ini membuat mobilitas warga menjadi terhambat.

"Sudah berpuluh-puluh tahun jalan ini rusak parah, kami sulit jual hasil pertanian, barang-barang jadi mahal, susah kalo harus ke rumah sakit, mudah-mudahan pengerjaannya cepat selesai," kata Sunggul.

Load More