- PKS secara terbuka mendukung kebijakan ekonomi kerakyatan Presiden Prabowo Subianto
- Dukungan PKS tidak hanya berlandaskan agama, tetapi juga konstitusi (Pasal 33 UUD 1945) dan kesejarahan
- Bentuk konkret dari kebijakan yang didukung adalah rencana pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
Suara.com - Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secara terbuka menyandingkan kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto dengan ayat-ayat suci Al-Qur'an. PKS menegaskan bahwa platform ekonomi kerakyatan yang diusung Prabowo pada hakikatnya adalah cerminan dari landasan perjuangan ekonomi partai yang bersumber dari wahyu ilahi.
Dukungan ideologis ini disampaikan langsung oleh Presiden PKS, Almuzzammil Yusuf, yang melihat adanya kesamaan fundamental antara visi ekonomi Prabowo dengan nilai-nilai yang terkandung dalam banyak ayat Allah.
"By nature, secara aslinya, hakikinya, inilah platform ekonomi perjuangan PKS yang bisa disebutkan dalam latar belakang kami, karena banyak sekali ayat-ayat Allah yang bicara tentang ekonomi kerakyatan," kata Almuzzammil Yusuf dalam penutupan Munas VI PKS di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Untuk memperkuat argumennya, Almuzzammil tidak ragu mengutip langsung Surat Al Ma'un ayat 1-2. Ia menjelaskan bahwa pendusta agama, menurut firman Allah, adalah mereka yang abai terhadap kaum lemah dan anak yatim.
Ayat 1 berisi pertanyaan, "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" dan Ayat 2 menyatakan bahwa orang pendusta agama adalah "Itulah orang yang menghardik anak yatim". Almuzzammil juga menyitir sebuah hadits yang berbunyi, "sesungguhnya kalian ditolong karena perhatian kalian kepada orang-orang lemah".
Dengan landasan teologis ini, PKS menyatakan akan berdiri tegak bersama Presiden Prabowo untuk merealisasikan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, demi mewujudkan sebuah tatanan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Salah satu ayat pada Pasal 33 yaitu ayat 1 bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Inilah pasal penting koperasi, Bung Hatta telah meletakkan dasar ekonomi bangsa. Melalui Pasal 33 di sana terkandung cita-besar besar bahwa perekonomian Indonesia harus berdiri atas asas kekeluargaan, bukan persaingan bebas," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Lebih jauh, Almuzzammil mengaitkan visi ekonomi ini dengan jejak sejarah keluarga Prabowo Subianto. Ia menyebut nama Margono Djojohadikusumo, kakek Prabowo, sebagai pelopor pembangunan koperasi di desa-desa dan pendiri bank pertama milik bangsa. Jasa ayah Prabowo, Profesor Sumitro Djojohadikusumo, juga diungkit karena disertasinya tentang kredit rakyat dan penekanannya pada akses keuangan yang inklusif.
"Inilah mata rantai sejarah dari Bung Hatta, Pak Margono, Profesor Sumitro, dari cita-cita menjadi karya dan hingga kini menjadi tanggung jawab kita bersama dan inSya-Allah Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan cita-cita bangsa di masa ini dalam mewujudkan gagasan ekonomi kerakyatan demi Indonesia yang berdaulat adil dan makmur," tuturnya.
Baca Juga: Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
Dukungan PKS ini sejalan dengan salah satu program andalan Presiden Prabowo, yakni pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program ini diumumkan dalam Rapat Terbatas di Istana Negara pada 3 Maret 2025 dan dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025, sebagai langkah konkret memperkuat ekonomi dari tingkat desa.
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Geram: Perusuh Demo Agustus 2025 Bukan Aktivis, Tapi Evil
-
Prabowo Kerahkan TNI-Polri Gebuk 1.000 Tambang Ilegal, Perintahkan Tutup Jalur Mafia Timah di Babel
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian
-
Geram BUMN Merugi Tapi Bonus Melonjak, Prabowo Siapkan Gebrakan Buat Para Koruptor
-
Foto Prabowo Jadi Alat Propaganda Israel di Papan Reklame, Dukung Rencana Trump di Gaza
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!