Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:13 WIB
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto dok. Kemenko PM)

Prestasinya kian menonjol saat ia lolos seleksi University of Melbourne Global Scholarship 2016. Dalam karier profesional, Mega pernah bekerja di PwC Indonesia, menjadi Analyst Intern di Ruangguru, dan kini menjabat sebagai Junior Supervisor di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cak Imin memberi nama putrinya Mega Safitri karena kedekatannya dengan keluarga Megawati Soekarnoputri. Ia mengaku sejak muda sering berada di rumah Megawati, bahkan dianggap seperti anak oleh almarhum Taufiq Kiemas.

2. Rahma Arifa

Anak kedua, Rahma Arifa, lahir pada tahun 2000. Ia menempuh pendidikan tinggi di London School of Economics (LSE), Inggris, dan berhasil memperoleh penghargaan John Hills Prize berkat skripsinya.

Selain akademis, Rahma aktif dalam organisasi mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Secretary General PPI Inggris. Saat ini, Rahma menekuni dunia jurnalistik dan bekerja di Narasi TV. Dedikasinya sebagai relawan juga sempat menjadi sorotan, karena ia beberapa kali terlibat dalam program sosial mahasiswa Indonesia di luar negeri.

3. Egalita Azzahra

Putri bungsu Cak Imin adalah Egalita Azzahra, lahir tahun 2003. Ia kini menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), angkatan 2021. Egalita dikenal aktif dalam kegiatan organisasi kampus dan menjabat sebagai Sekretaris 1 BEM FKUI.

Meski jarang muncul di publik, kiprahnya di bidang akademik menunjukkan potensi besar untuk melanjutkan kiprah keluarga dalam pengabdian masyarakat.

Dengan demikian, total anak Cak Imin saat ini adalah tiga anak kandung dan empat anak angkat dari Ponpes Al Khoziny. Langkahnya mengangkat santri korban musibah mendapat pujian masyarakat. 

Baca Juga: Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah

Demikian itu jumlah anak cak Imin. Di tengah sorotan politik karena statusnya sebagai calon wakil presiden, sikap Cak Imin ini memberikan dimensi lain pada figur dirinya. Ia tidak hanya dikenal sebagai politisi, melainkan juga sosok ayah yang berusaha hadir untuk anak-anak yang membutuhkan.

Kontributor : Mutaya Saroh

Load More