Suara.com - Musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan duka yang mendalam. Kejadian tragis pada Senin (28/9) sekitar pukul 15.00 WIB itu menelan banyak korban.
Saat insiden berlangsung, ratusan santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di mushola lantai dua bangunan yang baru saja selesai pengecoran atap lantai tiga.
Tanpa peringatan, atap roboh dan menimpa para santri. Tercatat 167 orang terdampak, 118 orang berhasil dievakuasi, dan 14 orang dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa ini bukan hanya memunculkan rasa simpati, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar dari publik. Siapa sebenarnya pengasuh Ponpes Al Khoziny? Sejauh mana tanggung jawab pihak pesantren terhadap insiden memilukan ini?
Pasalnya Ponpes Al Khoziny bukanlah lembaga baru. Pesantren ini didirikan pada tahun 1920-an oleh KH. Raden Khozin Khoiruddin. Maka, seharusnya dalam proses mengurus pondok pesantren sudah ada rekam jejak agar perawatan pondok berjalan dengan baik.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny
Sejak awal berdiri, pesantren ini menjadi salah satu pusat pendidikan agama Islam di wilayah Buduran. Setelah pendirinya wafat, kepemimpinan diteruskan oleh putranya, Moh Abbas. Estafet itu kemudian jatuh ke tangan KH. Abdul Mujib, cucu dari pendiri sekaligus menantu dari keluarga pesantren.
KH. Abdul Mujib, putra dari Moh Abbas dan Nyai Khodijah (sepupu KH. Wahab Hasbullah, pendiri Nahdlatul Ulama), dikenal luas sebagai sosok alim, sederhana, dan gigih dalam menuntut ilmu. Sejak remaja, ia berkelana dari satu pesantren ke pesantren lain untuk memperdalam agama.
Pernah dilamar keluarga saudagar kaya Gondanglegi, Malang, ia menolak demi menjaga prinsip kesederhanaan. Pilihan hatinya jatuh pada Nyai Mudawwamah, seorang hafidhah dari Pasuruan.
Baca Juga: Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
Dari pernikahan itu, KH. Abdul Mujib dikaruniai 12 anak, di antaranya Abdul Salam, Abdul Mu’id, Nur Khodijah, Abdul Mughni, hingga Muhammad Ali. Bersama istrinya, ia membesarkan Ponpes Al Khoziny hingga dikenal sebagai pusat pendidikan Al-Qur’an yang melahirkan ribuan santri.
Estafet Pengasuh Ponpes Al Khoziny
Dedikasi KH. Abdul Mujib tak surut meski di usia senja ia mengidap diabetes. Hingga wafat pada 5 Oktober 2010 di RS Graha Amerta Surabaya, semangatnya untuk mengurus pesantren tak pernah padam. Setelah beliau tiada, estafet kepemimpinan jatuh ke tangan putranya, KH. R. Abdus Salam Mujib.
KH. Abdus Salam Mujib kini menjadi pengasuh Ponpes Al Khoziny sekaligus memegang peran penting di Nahdlatul Ulama sebagai Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo.
Posisi ini menjadikan beliau tokoh sentral dalam arah kebijakan keagamaan NU di wilayah Sidoarjo. Dengan latar belakang yang kuat dan jejaring luas, KH. Abdus Salam Mujib diharapkan mampu membawa pesantren tetap konsisten dalam mencetak generasi santri yang berilmu dan berakhlak.
Namun, tragedi ambruknya bangunan ini juga menempatkan namanya dalam sorotan publik. Masyarakat menuntut adanya transparansi dan tanggung jawab moral dari pihak pengasuh pesantren terkait musibah besar yang menimpa para santri.
Berita Terkait
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!