News / Metropolitan
Selasa, 07 Oktober 2025 | 13:20 WIB
Solidaritas Merauke Serukan Hentikan Ekosida di Papua. (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Baca 10 detik
  • Solidaritas Merauke berunjuk rasa menolak pelepasan hutan Papua Selatan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) bidang pangan, energi, dan pertahanan.
  • Massa menilai PSN telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan kesulitan pangan bagi masyarakat adat, menyebutnya sebagai bentuk “ekosida”.

  • Mereka menyerukan negara segera menghentikan dan mengevaluasi PSN serta menghormati hak masyarakat adat atas tanah dan hutan Papua.

 
 

Suara.com - Solidaritas Merauke menggelar aksi menuntut penolakan pelepasan kawasan hutan Papua Selatan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN), baik untuk Pangan, Energi, maupun Pertahanan.

Aksi dilakukan di Jalan Sisingamangaraja, di depan Kementerian ATR/BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025) siang.

Pantauan Suara.com, puluhan orang ikut dalam aksi tersebut. Ada juga satu mobil komando. Seorang orator menyampaikan tuntutan meminta PSN di Papua dihentikan dan dievaluasi.

"Negara segera hentikan PSN dan evaluasi," katanya.

Ia menyampaikan kondisi di Papua, di mana masyarakat adat kini kesulitan mencari sumber makanan akibat hutan yang dibabat demi PSN.

Mereka turut menyampaikan tuntutan melalui tulisan di spanduk-spanduk yang mereka bawa, antara lain sebagai berikut:

"Papua bukan tanah kosong. Akui, hormati, dan lindungi hak masyarakat adat Papua."

"Mereka sebut ini proyek strategis. Kita sebut ini ekosida."

"Dari Gaza sampai Papua, kolonialisme masih sama. Menjarah tanah, tubuh, dan kehidupan."

Baca Juga: Ahli UGM Kritik MBG di Sidang MK: Kenapa Bukan Pendidikan Gratis untuk Seluruh Warga hingga Kuliah?

"Hutan kami mati karena Proyek Serakah Nasional (PSN)."

"481 ribu hektar bukan angka, itu hidup kami."

"Food estate sistem tanam paksa. Papua bukan tanah kosong."

"Tanah adat bukan tanah kosong: lawan kolonialisme baru."

Load More