-
Industri media/periklanan bergeser ke digital dan influencer karena perubahan perilaku konsumen dan teknologi.
-
Iklan digital, konten kreator, dan Gen Z adaptif jadi penekanan baru dalam persaingan pasar media.
-
Media mainstream penting untuk legitimasi, namun lokal dan alternatif mencari diversifikasi pendapatan agar berkelanjutan.
Suara.com - Industri media dan periklanan di Indonesia tengah menghadapi gelombang transformasi yang masif, dipicu oleh perubahan perilaku konsumen, kemajuan teknologi, dan dampak pandemi.
Riset terbaru dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Wavemaker menyoroti bagaimana lanskap ini berevolusi, menuntut inovasi cerdas dari para pelaku di dalamnya.
Head of Magister Program and Researcher UMN, Ignatius Haryanto memaparkan hasil riset pasar media dan audiens yang menunjukkan penurunan signifikan dalam industri periklanan umum pasca-pandemi.
Meski billboard masih digunakan, pertumbuhan iklan digital (digital ads) di kalangan anak muda dan kreator menjadi sangat menonjol. Tren ini juga ditandai dengan banyak merek yang beralih menggunakan tim pemasaran internal mereka.
"Preferensi iklan menunjukkan perpindahan besar ke digital ads dan influencer marketing," ujar Ignatius di dalam acara Local Media Summit (LMS) 2025 yang digelar oleh Suara.com di Hotel Jw Marriot, Selasa (7/10/2025).
Brands kata dia, kini lebih memilih untuk berkolaborasi dengan kreator konten, sebuah strategi yang dianggap lebih efektif menjangkau audiens digital.
Iklan konvensional, di sisi lain, kini lebih terbatas pada pemain besar. Fenomena lain juga menurut dia yang muncul adalah menjamurnya akun media sosial tanpa legalitas resmi, yang menambah kompleksitas persaingan informasi.
Dalam konteks lanskap media, Ignatius Haryanto juga menggarisbawahi beberapa poin penting:
- Media Mainstream masih dianggap penting untuk legitimasi dan kepercayaan publik.
- Media Lokal Online menunjukkan pertumbuhan, namun seringkali kesulitan bersaing di tengah derasnya arus informasi.
- Media Alternatif Berbasis Komunitas mulai bermunculan, menawarkan narasi dan pendekatan yang lebih spesifik.
- Beberapa media bahkan telah melakukan diversifikasi ke bisnis non-media untuk mencari sumber pendapatan baru.
Survei yang dilakukan UMN pada 20 Agustus - 5 September 2025 di Jabodetabek, Bali, dan regional ini juga menemukan bahwa pada dasarnya Gen Z sangat siap menerima pemberitaan tanpa membeda-bedakan karena media digital semakin berkembang cukup cepat.
Baca Juga: Local Media Summit 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Media Lokal Berkumpul
Temuan ini menunjukkan bahwa generasi muda adalah audiens yang adaptif dan terbuka terhadap berbagai bentuk penyampaian berita digital.
UMN juga melakukan digital media profiling terhadap sejumlah media lokal seperti Bandung Bergerak, Banatmnews Berita Bali, Berita Jatim, Kaltim Today, Makassar Today, Media Jabar, Depok24jam, Sukabumiupdate, Asumsi, dan Narasi, untuk memahami bagaimana mereka memberdayakan platform digital dalam bisnisnya.
Dari sudut pandang agensi, Partner Client Leadership Wavemaker, Vidya Candra Apriawan, memberikan gambaran serupa mengenai preferensi audiens.
Ia mengungkapkan bahwa minat terhadap televisi menurun 20 persen per tahun, sebaliknya, media sosial terus meningkat sebesar 20 persen setiap tahunnya.
Media yang mengalami partisipasi lebih rendah mencakup TV, surat kabar, dan majalah. Sebaliknya, media yang mengalami partisipasi lebih tinggi adalah internet dan transportasi publik (yang sering dilengkapi dengan layar digital/OOH).
Dalam satu hari, konsumen internet menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi, begitu pula dengan konsumsi game dan podcast.
Tag
Berita Terkait
-
Local Media Summit 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Media Lokal Berkumpul
-
Caplok EA Ratusan Triliun, Ini Sejumlah Alasan Mengapa Arab Saudi Tertarik Game
-
Masyarakat Tinggalkan Media Konvensional? Pakar UMN Ignatius Haryanto Jabarkan Fakta
-
Dewan Pers Bongkar Strategi Bisnis Media Lokal yang Dijamin Sukses di Local Media Summit 2025
-
Local Media Summit 2025 Resmi Dibuka, Transformasi Teknologi dan Kolaborasi di Industri Media
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Investasi DME Mandek? BKPM Akui Belum Ada Investor Serius Garap Hilirisasi Batu Bara
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Rekam Jejak Halim Kalla: Dari Inovator Bioskop Digital ke Tersangka Korupsi Rp1,3 Triliun
-
TKA 2025 Resmi Ditutup, Selanjutnya Fase Apa yang Dilalui Para Siswa?
-
Sandera Polisi saat Demo Rusuh, Hakim Perintahkan 2 Mahasiswa Undip Dibebaskan dan Berkuliah Lagi
-
Terkuak! Ahli Beberkan Aturan Krusial Penetapan Tersangka di Sidang Praperadilan Nadiem
-
Cegah Tragedi Al Khoziny Terulang, Pemerintah Akan Audit dan Rehabilitasi Pesantren Tua
-
Telusuri Dugaan Korupsi Proyek Jalan, KPK Panggil Walikota Padangsidimpuan dan Ketua PKB Sumut
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?
-
Imbas Pemotongan Dana Transfer dari Pusat, Pramono Pangkas Kuota Rekrutmen PJLP hingga PPSU