- Profesor Thomas Djamaluddin dari BRIN menyimpulkan fenomena di Cirebon adalah meteor besar yang melintas dan jatuh di Laut Jawa, bukan di daratan
- Polresta Cirebon melakukan penyisiran ekstensif di berbagai lokasi darat, termasuk jalur arteri dan tol, namun tidak menemukan bukti fisik atau dampak dari jatuhnya meteor
- Terjadi perbedaan signifikan antara analisis ilmiah yang menunjuk lokasi jatuh di laut dengan upaya pencarian aparat di darat yang didasarkan pada laporan warga
Suara.com - Fenomena cahaya terang disertai dentuman keras yang menggegerkan warga Cirebon pada Minggu (5/10) malam memunculkan dua analisis yang berbeda antara temuan lapangan pihak kepolisian dan kajian ilmiah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Saat polisi sibuk menyisir daratan, ahli astronomi justru meyakini benda langit itu telah jatuh di laut.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon bergerak cepat merespons laporan warga dan informasi viral di media sosial. Sejumlah tim diterjunkan untuk menyisir lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya benda misterius tersebut.
"Setelah kami menerima berbagai informasi, baik dari media sosial maupun pihak terkait, kami langsung memerintahkan seluruh jajaran untuk melakukan pengecekan di lapangan," kata Kepala Polresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, Senin (6/10/2025).
Pencarian dilakukan secara masif, mencakup area dari kawasan Ciperna hingga Cirebon timur. Petugas bahkan memeriksa jalur arteri dan tol, serta berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Namun, setelah penyisiran intensif, hasilnya nihil.
"Sampai saat ini kami belum mendapatkan data atau informasi yang menunjukkan adanya meteor jatuh dan sejenisnya," ujar Sumarni sebagaimana dilansir Antara.
Polresta Cirebon juga menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun tidak ada laporan kerusakan, benturan, atau kebakaran yang mengindikasikan adanya benda jatuh dari angkasa.
“BPBD dan pihak terkait juga belum menyatakan adanya kejadian tersebut di wilayah Cirebon,” tambahnya.
Di sisi lain, Profesor astronomi dari BRIN, Thomas Djamaluddin, memberikan analisis yang berbeda secara fundamental. Menurutnya, fenomena tersebut adalah meteor berukuran cukup besar yang telah melintas dan jatuh di Laut Jawa.
"Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas," kata Thomas. Ia memperkirakan meteor tersebut melintasi wilayah Kabupaten Kuningan dan Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 WIB sebelum akhirnya jatuh ke laut.
Baca Juga: Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
Suara dentuman keras yang didengar warga, menurutnya, adalah efek sonik saat meteor memasuki atmosfer bumi yang lebih rendah.
Analisis ini didukung oleh data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati. BMKG memastikan kondisi cuaca di Cirebon saat kejadian cerah berawan dan menyingkirkan kemungkinan dentuman berasal dari petir.
“Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” ujar Muhammad Syifaul Fuad dari BMKG Kertajati.
Perbedaan fokus antara pencarian di darat oleh polisi dan analisis ilmiah yang menunjuk ke laut menciptakan teka-teki. Sementara polisi terus melanjutkan penyelidikan di darat untuk memastikan tidak ada dampak apa pun, BRIN telah memberikan penjelasan ilmiah yang paling mungkin atas fenomena tersebut.
Berita Terkait
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti
-
Misteri dr. Benjamin Paulus di Istana, Calon Wamenkes Baru Pengganti Dante? Ini Jawabannya
-
Heboh Isu Nurul Sahara Bekas LC, Denny Sumargo Bongkar Fakta: Bukan, Demi Allah!
-
Menyentuh! Bripka Handoko Izinkan Anak Tahanan Tidur di Luar Sel demi Peluk Ayahnya
-
Minta Uang Tebusan 30 Ribu Dolar AS, Begini Kata Polisi soal Peneror Bom Sekolah NJIS Kelapa Gading
-
Sebut Parcok Sudah Ada Sejak Tahun 2000-an, Napoleon Bonaparte: Kita Harus Selamatkan Polri!
-
Ahli Hukum: Permintaan Hotman Paris Buka BAP Saksi Tak Relevan di Praperadilan Nadiem
-
Uang dari KDM Dibagi-bagi di Stasiun, Yai Mim Ngaku Ambil Rp5 Juta Buat Nyawer Keroncong Rock