Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI sepakat untuk menyinkronkan kebijakan fiskal setelah pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat. Kedua pihak juga mendorong skema pendanaan kreatif atau creative financing melalui pembentukan Jakarta Collaboration Fund guna menjaga keberlanjutan pembangunan di Ibu Kota.
Pramono menegaskan, Pemprov DKI akan menyesuaikan sepenuhnya kebijakan fiskal dengan arahan pemerintah pusat. Penyesuaian itu bakal dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2026. Dari total awal Rp95 triliun, APBD Jakarta tahun depan disesuaikan menjadi Rp79 triliun.
Untuk menambal kebutuhan pembangunan, Pemprov DKI menyiapkan strategi creative financing seperti pembentukan Jakarta Collaboration Fund, penerbitan obligasi daerah, hingga pemanfaatan likuiditas Rp200 triliun melalui Bank (Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendukung pembiayaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov.
Pramono memastikan, penyesuaian APBD tersebut tidak akan memengaruhi gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), maupun Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP). Namun, dampaknya akan dirasakan pada terbatasnya rekrutmen PJLP baru pada tahun depan.
“Seperti kemarin Damkar, kita buka 1.000 (lowongan), Pasukan Oranye 1.100, Pasukan Putih 500. Karena ada pengurangan ini, untuk tahun depan, peluang (rekrutmen) itu juga akan berkurang. Tetapi, untuk tahun ini, tahun 2025, jumlahnya tidak mengalami perubahan,” terangnya.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang mendukung kebijakan penyesuaian DBH di tengah keterbatasan fiskal nasional. Ia menyebut, perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif berkat kenaikan pendapatan negara, terutama dari sektor pajak.
Karena itu, bukan tidak mungkin dana bagi hasil ke daerah, termasuk Jakarta, akan dikembalikan sebagian.
“Saya akan mengevaluasi, menjelang pertengahan triwulan kedua tahun 2026. Kalau pendapatan negara meningkat, maka saya akan kembalikan lagi ke daerah,” kata Purbaya.
Sementara itu, dari sisi legislatif, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco menyatakan dukungannya terhadap langkah Gubernur Pramono untuk mencari sumber pendanaan alternatif di tengah pemotongan DBH.
Baca Juga: Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
“Langkah tersebut penting agar program pembangunan di Ibu Kota tetap dapat berjalan sesuai rencana, meskipun dengan keterbatasan fiskal,” kata Baco di Jakarta, Senin.
Menurutnya, dengan pengurangan DBH sebesar Rp15 triliun, Pemprov perlu menggandeng pihak swasta maupun mitra strategis lain agar APBD dapat kembali mendekati target Rp95 triliun.
“Artinya kalau itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta bisa menurun dan putaran ekonomi di Jakarta akan terganggu,” ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Francine Widjojo, menilai langkah efisiensi anggaran yang dilakukan Pemprov DKI perlu dijalankan dengan cermat. Ia mengingatkan agar kebijakan penghematan tidak menyentuh program bantuan sosial bagi masyarakat.
“Tentu kami percaya Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan efisiensi terhadap anggaran mana yang perlu mendapat prioritas, khususnya terkait penerima manfaat dari KJP (Kartu Jakarta Pintar), KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) dan sejenisnya itu tidak boleh berkurang, dan itu sudah dipastikan dan menjadi komitmen Pemprov,” ucap Francine.
Francine menilai, efisiensi merupakan langkah realistis untuk menghadapi keterbatasan fiskal. Namun ia mengingatkan agar DPRD terus mengawasi implementasinya agar tidak menekan sektor vital.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Rencana Terbitkan Obligasi Belum Bisa Dilaksanakan, Pramono Anung Tunggu Arahan Pusat
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Pramono Lakukan Relaksasi Pajak untuk Warga Jakarta, Pengamat Beri Apresiasi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor
-
Survei Index Politica: Dapat Nilai 'A', Publik Puas dengan Kinerja Setahun Presiden Prabowo
-
KAI Daop 9 Jember Catat 12 Kasus Vandalisme 'Batu di Atas Rel' Sejak Awal 2025
-
Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Jadi Alarm Penting, Sekolah Harus Tegakkan Kawasan Tanpa Rokok
-
ICW Sebut MBG 'Pintu Awal Korupsi', Sedot Anggaran Pendidikan dan Untungkan Korporasi
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!
-
Suhu di Jakarta Sempat Sentuh 35 Derajat, Pramono Anung: Yang Penting Hatinya Nggak Panas
-
Niat Gaya-Gayaan Berujung Petaka! Pria di Jakbar Ditangkap Usai Ketahuan Bawa Senpi Rakitan
-
Kepsek Tegur Siswa Merokok Dipuji Komnas Tembakau: Penting untuk Selamatkan 'Generasi Emas'