News / Nasional
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 23:10 WIB
Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia. (dok. Vasanta Group)
Baca 10 detik
  • Mawatu hadir sebagai kawasan terpadu di Labuan Bajo yang menggabungkan pariwisata, gaya hidup modern, dan pelestarian budaya lokal.
  • Berlokasi strategis di Pantai Batu Cermin, kawasan ini menawarkan fasilitas internasional seperti beach club, hotel tematik, hingga seaside market untuk UMKM lokal.
  • Didukung penerbangan langsung dari Singapura dan peningkatan kunjungan wisatawan asing, Mawatu siap mengukuhkan Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia di jantung Indonesia Timur.
 
 

Suara.com - Labuan Bajo kini tak hanya dikenal karena pesona alam dan lautnya yang memukau. Lewat proyek Mawatu yang dikembangkan oleh Vasanta Group, kawasan ini bersiap menjadi ikon baru gaya hidup modern di Indonesia Timur—menggabungkan keindahan alam, budaya lokal, dan sentuhan urban berstandar internasional.

Terletak di Pantai Batu Cermin, hanya 10 menit dari Bandara Internasional Komodo (LBJ), Mawatu hadir dengan konsep kawasan terintegrasi yang memadukan tempat tinggal, hiburan, dan gaya hidup. Lanskap pesisir dengan pasir putih dan tebing karst menjadikan lokasi ini tak hanya strategis, tapi juga memanjakan mata dengan panorama tropis yang khas Labuan Bajo.

Kawasan Terpadu dengan Sentuhan Modern

Dirancang sebagai pusat gaya hidup internasional, Mawatu menghadirkan berbagai fasilitas premium. Dari beach club yang dikelola oleh LYD, Cinema XXI sebagai bioskop modern pertama di Flores, hingga area komersial yang diisi merek lokal dan global seperti Vinyard, Bale Nagi, Sensatia, Guardian, Charis Se’i, dan Cap Bali.

Tak berhenti di situ, lifestyle hotel dan thematic villa disiapkan untuk memberikan pengalaman menginap yang nyaman namun tetap otentik. Pengunjung dapat menikmati kehangatan budaya lokal tanpa kehilangan sentuhan kemewahan modern.

Menariknya, Mawatu juga menempatkan budaya sebagai jantung kawasan. Setiap akhir pekan, wisatawan bisa menyaksikan Tari Caci, tradisi khas Flores yang menggambarkan keberanian dan keindahan gerak, di amphitheater terbuka. Bagi pencinta suasana santai, seaside market dengan 47 UMKM lokal menawarkan kuliner khas, kerajinan tangan, serta live music dan DJ performance yang menambah atmosfer kosmopolitan di tepi pantai.

Konektivitas Global dan Lonjakan Wisatawan Asing

Kehadiran penerbangan langsung Singapura–Labuan Bajo sejak Maret 2025 menjadi momentum penting bagi kawasan ini. Dengan jadwal dua kali seminggu, akses wisatawan mancanegara kini semakin mudah.

Sepanjang Januari–Mei 2025, kunjungan wisatawan asing di Taman Nasional Komodo mencapai 74% dari total 122.534 wisatawan, menandakan daya tarik Labuan Bajo di kancah global terus menguat. Dalam konteks ini, Mawatu muncul sebagai simpul baru gaya hidup internasional yang mampu menyatukan sektor pariwisata, ekonomi lokal, dan investasi berkelanjutan.

Baca Juga: Energi Surya Baru, Harapan Hijau di Sudamala Resort Seraya

Destinasi Alam dan Budaya yang Semakin Dikenal Dunia

Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia. (dok. Vasanta Group)

Dikelilingi oleh pesona alam seperti Gua Batu Cermin, Gua Rangko, dan air terjun Cunca Wulang, kawasan ini menawarkan kombinasi petualangan dan relaksasi dalam satu destinasi. Wisata lautnya—mulai dari snorkeling hingga diving—tetap menjadi primadona bagi wisatawan.

Sementara itu, keunikan kuliner Flores seperti ikan bakar segar, jagung bose, daging asap se’i, dan kopi Flores menambah daya tarik wisata berbasis cita rasa. Tak ketinggalan, tenun ikat tradisional dan pertunjukan budaya menjadi simbol kekayaan lokal yang kini tampil dalam kemasan modern dan berkelas dunia.

“Mawatu merupakan komitmen kami untuk membawa Labuan Bajo ke level berikutnya. Kami ingin kawasan ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga kota hidup yang terhubung secara global,” ujar Heryanto Kurniawan, Direktur Mawatu.

Ia menambahkan, dengan dukungan konektivitas internasional dan fasilitas modern, Labuan Bajo kini selangkah lebih dekat dengan dunia.

“Inilah saatnya Labuan Bajo dikenal bukan hanya sebagai gerbang menuju pulau-pulau eksotis, tetapi juga sebagai pusat gaya hidup berkelas internasional,” tutupnya.

Load More