-
Kejagung minta paspor buronan kakap Riza Chalid dicabut.
-
Tujuannya agar ia jadi ilegal, karena Red Notice lambat.
-
Riza Chalid adalah tersangka buron kasus korupsi Pertamina.
Suara.com - Perburuan terhadap buronan kakap Riza Chalid memasuki babak baru yang lebih agresif.
Saat lambatnya proses penerbitan Red Notice, Kejaksaan Agung (Kejagung) kini memainkan 'jurus' baru dengan meminta pencabutan paspor sang 'saudagar minyak' untuk mengunci ruang geraknya di luar negeri.
Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, menjelaskan bahwa langkah pencabutan paspor menjadi strategi untuk membuat posisi Riza Chalid menjadi ilegal di negara tempatnya bersembunyi.
“Ini sebagai salah satu bentuk langkah hukum untuk meminimalisir keberadaan yang bersangkutan, sehingga tidak bisa kemana-mana dan keberadaan bersangkutan juga nanti di negara itu menjadi ilegal,” jelas Anang di Kejagung, Senin (20/10/2025).
Anang mengakui bahwa hingga saat ini, Red Notice dari Interpol yang sangat krusial untuk penangkapan lintas negara belum juga terbit.
Hal ini menghambat upaya penangkapan secara langsung.
“Kita berharap nanti kalau nanti red notice keluar akan mempermudah,” kata Anang.
Oleh karena itu, pencabutan paspor menjadi langkah taktis yang paling efektif untuk menekan Riza Chalid saat ini, sementara proses perburuan internasional terus dikoordinasikan.
Riza Chalid, selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam mega skandal korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina.
Baca Juga: Riza Chalid Masih Buron, Satu per Satu Hartanya Diangkut Kejagung
Namun, ia berhasil melarikan diri ke luar negeri sesaat sebelum statusnya diumumkan.
Akibatnya, Kejagung telah menetapkannya sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) dan kini menjadi salah satu buronan paling dicari di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara