- Muhammad Kerry Adrianto, putra pengusaha Riza Chalid yang merupakan lulusan Imperial College London, menjadi terdakwa utama dalam kasus korupsi minyak mentah dengan kerugian negara mencapai Rp285,18 triliun
- Kerry didakwa menjadi otak skema fiktif penyewaan kapal dan terminal BBM, yang membuatnya diduga memperkaya diri sendiri hingga Rp3,07 triliun
- Meskipun memiliki rekam jejak bisnis yang luas di berbagai sektor, termasuk sebagai Presdir KidZania Jakarta dan Komisaris Utama klub basket Hangtuah
Suara.com - Sosok Muhammad Kerry Adrianto, putra konglomerat minyak Riza Chalid, kini menjadi sorotan utama di panggung hukum nasional. Dengan latar belakang pendidikan mentereng di London dan rekam jejak bisnis yang menggurita, Kerry kini duduk di kursi terdakwa Pengadilan Tipikor dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang ditaksir merugikan negara hingga Rp285,18 triliun.
Dalam sidang pembacaan surat dakwaan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (13/10/2025), jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung (Kejagung) membeberkan peran sentral Kerry dalam skandal raksasa ini. Ia didakwa menjadi otak di balik skema fiktif penyewaan kapal dan Terminal BBM Merak yang melibatkan sejumlah pejabat dan perusahaan.
Menurut jaksa, Kerry diduga telah memperkaya diri sendiri secara fantastis hingga Rp3,07 triliun. Angka ini diperoleh dengan memanfaatkan posisinya sebagai beneficial owner atau pemilik manfaat dari sejumlah perusahaan, termasuk PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim Nusantara (JMN).
Modus operandinya pun terbilang canggih. Dalam dakwaan, Kerry disebut mengatur proses lelang sewa kapal dengan merekayasa dokumen kebutuhan pengangkutan domestik.
Tujuannya agar kapal milik PT JMN menjadi satu-satunya yang memenuhi syarat, padahal kapal tersebut diketahui belum mengantongi izin usaha pengangkutan migas yang sah. Tak hanya itu, ia juga dituduh memberikan informasi tidak benar kepada Bank Mandiri demi mendapatkan pendanaan untuk pembelian kapal.
Skema serupa juga diterapkan dalam penyewaan Terminal BBM Merak. Bersama ayahnya, Riza Chalid, Kerry didakwa nekat menawarkan kerja sama kepada PT Pertamina meskipun terminal tersebut sejatinya milik PT Oiltanking Merak.
Aset yang belum resmi dimiliki itu bahkan dijadikan jaminan kredit ke Bank BRI oleh ayahnya. Sebagian dana dari hasil kejahatan ini diduga mengalir untuk membiayai keperluan pribadi, termasuk membiayai kegiatan bermain golf di Thailand.
Profil Muhammad Kerry Adrianto: Pendidikan Elite dan Gurita Bisnis
Lahir di Jakarta pada 15 September 1986, Muhammad Kerry Adrianto Riza adalah potret generasi kedua pebisnis papan atas. Menghabiskan masa kecil di Jakarta, ia pindah ke Singapura pada 1998 dan menempuh pendidikan menengah di United World College of South East Asia, salah satu sekolah paling bergengsi di kawasan itu.
Baca Juga: Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
Gelar Bachelor of Science (BSc) dalam Applied Business Management berhasil diraihnya dari Imperial College, University of London, Inggris, pada tahun 2008. Tak puas, Kerry juga memperdalam ilmunya di sekolah musim panas matematika Oxford University dan Cambridge University, hingga kursus sejarah Amerika di Phillips Academy Andover, AS.
Di dunia bisnis, namanya tercatat dalam berbagai posisi strategis sejak usia muda. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Aryan Indonesia (KidZania Jakarta), Komisaris Utama klub basket Hangtuah Jakarta, hingga Presiden Direktur di perusahaan pelayaran PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi dan PT Navigator Khatulistiwa.
Kiprahnya bahkan merambah hingga Inggris sebagai Presiden Direktur Mandiri Arafura Limited pada 2014.
Dalam kehidupan pribadi, Kerry menikah dengan Atya Irdita Sardadi, seorang model dan finalis "Gadis Sampul 2002", dan telah dikaruniai dua orang anak.
Berita Terkait
-
Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
-
Fakta-fakta Sidang Anak Riza Chalid, Disebut Pakai Uang Korupsi Pertamina Rp176 M Buat Main Golf
-
Jaksa Ungkap Anak Riza Chalid Foya-foya Rp176 M Uang Sewa BBM Pertamina Buat Main Golf di Thailand
-
Sakit Pneumonia, Anak Riza Chalid Terdakwa Korupsi Rp285 T Minta Pindah ke Rutan Salemba
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Nadiem Makarim Muncul Usai Operasi: Siap Hadapi Kasus Korupsi, Minta Doa dari Guru dan Ojol
-
Keok, Nadiem Makarim Pasrah Gugatan Praperadilan Ditolak Hakim: Saya Terima Hasilnya!
-
Cak Imin Bela Rencana Bangun Ponpes Al Khoziny Pakai APBN: Yang Kritik, Apa Solusinya?
-
Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Belajar Protes Kepsek, FSGI: Pendisiplinan Tak Boleh dengan Kekerasan
-
Modal Nyamar Staf DPR, Pria Ini Tipu Telak Korban Modus Syarat Masuk Polisi: Duit Rp750 Juta Raib!
-
Ultimatum Chairul Tanjung, Tokoh NU Gus Nadir Ngamuk soal Program Xpose Trans7: Fitnah, Hina Kiai!
-
Anak Pengusaha Didakwa Korupsi Rp 3 Triliun dalam Skema Perdagangan Minyak Mentah
-
Bertemu Ahmad Sahroni di Plaza Senayan, Waketum PSI Bro Ron: Beliau Dewan Penasihat
-
5 Fakta Kunci Geger Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah Berujung Laporan Polisi
-
Mau Terbitkan Obligasi untuk Cari Pemasukan Tambahan, Pemprov DKI Tunggu Restu Pusat