- Wacana legalisasi ganja untuk medis kembali mengemuka.
- Kali ini, usulan itu disampaikan oleh Wali Kota Sabang, Zulkifli Adam saat adanya pertemuan dengan Baleg DPR.
- Zukifli Adam pun membeberkan sederet alasannya terkait usulan penanam ganja di Aceh untuk medis.
Suara.com - Wacana legalisasi ganja untuk medis kembali mengemuka ke publik. Kali ini, wacana itu terlontar dari salah satu pejabat di Aceh. Pejabat yang menggulirkan wacana legalisasi ganja untuk medis itu disampaikan Wali Kota Sabang Zulkifli Adam alias Teungku Agam.
Seolah tak main-main, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyampaikan usulannya saat adanya pertemuan dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Anjong Mon Mata, Selasa (21/10/2025) lalu.
Dalam forum tersebut, Zulfifli Adam memaparkan sederet alasannya untuk menggulirkan melegalisasi ganja di Aceh juga
“Ini bukan untuk dikomsumsi secara bebas dan terbuka, namun semata mata diproduksi untuk medical atau medis," ujarnya dikutip MEUSEURAYA.id pada Jumat (24/10/2025).
Usulan untuk melegalisasi ganja itu dianggap tepat sebagai pengganti Dana Otsus (Otonomi Khusus) untuk Aceh yang akan berakhir pada 2027 mendatang. Menurutnya, jika dibudidayakan secara benar dan sesuai peruntukan, penjualan ganja bisa menyumbang pendapatan untuk Pemda Aceh. Dia pun menyinggung soal legalisasi ganja di Thailand.
“Di Thailand—yang melegalkan Ganja—harga perkilogram mencapai Rp 30 juta, kalau di sini dijual dengan harga Rp 15 juta saja saya pikir pasti laku keras," ujarnya.
Dia pun meminta agar pemerintah pusat dan DPR bisa menimbang usulan agar melegalkan penanaman ganja di Aceh.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mohon bapak pimpinan, tanah kami Aceh ini sangat subur, kami orang Aceh ini juga suka yang instan atau serba cepat. Kami tak mau lagi berpikir tentang Dana Otsus yang akan habis tahun 2027, tapi izinkan kami untuk menanam ganja secara legal Pak. Sekali lagi mohon Pak Pimpinan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada semuanya," ujarnya.
Diketahui, pemerintah sempat membuka peluang terkait legalisasi ganja medis. Pernyataan itu disampaikan oleh Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom saat menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Baca Juga: Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
Menurutnya, legalisasi ganja medis bisa dimungkinkan jika hasil riset menunjukkan bahwa tanaman tersebut punya manfaat dalam dunia kesehatan.
"Kalau dibuktikan bahwa ada hasil penelitian ganja bisa digunakan untuk kesehatan, mengapa tidak. Tetapi otoritas kesehatan yang menentukan itu," kata Marthinus dalam kuliah umum kepada ribuan mahasiswa di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Bali, Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut Marthinus menerangkan riset ganja oleh BNN itu dilakukan atas permintaan masyarakat melalui DPR-RI untuk mempertimbangkan berbagai aspek moral, kesehatan, dan ekonomi dari tanaman tersebut.
Marthinus mengungkapkan jika memang terbukti ganja memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, pihaknya akan berkoordinasi Kementerian Kesehatan untuk mengatur bagaimana penggunaannya bagi kesehatan, khususnya penyakit apa saja yang bisa diobati pakai ganja.
Pemanfaatan itu, kata Marthinus berdasarkan hasil penelitian, bukan berdasar mitos atau pengakuan pribadi si pengguna, karena bisa saja yang menggunakan ganja mencampur dengan makanan lain yang merangsang fisik sehingga menjadi sembuh.
Ia lalu menegaskan, tujuan dari riset ini adalah pemanfaatan ganja untuk keperluan medis bukan untuk melegalkan ganja sepenuhnya, termasuk untuk kepentingan rekreasional.
Tag
Berita Terkait
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
-
Kepala BNN Ngaku Dukung Riset Ganja Medis: Kalau Bisa Dibuktikan, Mengapa Tidak?
-
Ganja Akhirnya Diteliti di Indonesia! Kepala BNN: Bila Oke Dibeli Pakai Resep Dokter
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?