-
Sebuah video wanita di Sambas, Kalimantan Barat, viral dan menuai kecaman karena dianggap melecehkan bacaan keagamaan.
-
Polisi telah mengamankan para pelaku dan bekerja sama dengan MUI untuk menenangkan situasi agar tetap kondusif.
-
Para wanita yang terlibat telah meminta maaf secara terbuka dan mengaku tidak berniat menistakan agama.
Suara.com - Kegaduhan terjadi di jagat maya Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, setelah sebuah video yang menampilkan sekelompok wanita viral dan menuai kecaman luas.
Video tersebut dianggap telah melecehkan kesucian lantunan keagamaan dan memicu reaksi keras dari masyarakat setelah diduga melakukan pelecehan terhadap agama Islam.
Merespons situasi ini dengan cepat, Polres Sambas segera mengambil tindakan tegas dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk menenangkan situasi.
Dalam rekaman video yang beredar, tampak seorang wanita berhijab tengah duduk di tepi jalan di area perkebunan sambil memegang sebuah buku.
Ia kemudian melantunkan bacaan ta’awudz, “A’udzu billahi minasy syaithonir rojim,” dengan nada yang dibuat-buat, panjang, dan meliuk-liuk seolah sedang bernyanyi.
Sementara rekannya yang merekam tertawa terbahak-bahak.
Aksi yang dinilai sebagai parodi tidak pantas ini dengan cepat menyebar dan dianggap sebagai bentuk penistaan terhadap nilai-nilai sakral agama.
Menyikapi eskalasi kemarahan publik, Kapolres Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo segera memberikan pernyataan resmi.
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian telah berhasil mengidentifikasi dan mengamankan semua individu yang terlibat dalam pembuatan video tersebut untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Siapa Sarah Mega dan Apa Kasusnya? Videonya Jika Bebas dari Lapas Ramai Disorot
“Kami telah mengamankan pihak-pihak yang berkaitan dengan video tersebut untuk dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur hukum,” ujar AKBP Wahyu.
Ia juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat Sambas untuk menahan diri, tidak mudah terprovokasi, dan tidak menyebarkan informasi simpang siur.
"Kami meminta masyarakat untuk menjaga suasana tetap kondusif dan mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada Polres Sambas. Kami berkomitmen untuk menanganinya secara profesional," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua MUI Kabupaten Sambas, Dr. Sumar’in, turut angkat bicara. Ia menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas tindakan yang dianggap merendahkan kesucian ajaran agama.
Menurutnya, tindakan tersebut telah melukai perasaan umat Islam secara luas.
"Kasus ini jelas telah mencederai umat Islam. Kami berharap proses hukum dapat berjalan dengan bijak dan seadil-adilnya," kata Dr. Sumar’in.
Berita Terkait
-
Siapa Sarah Mega dan Apa Kasusnya? Videonya Jika Bebas dari Lapas Ramai Disorot
-
Lulusan S2 ITB Ini Putuskan Pulang Kampung dan Buka Warung Sate, Banjir Pujian dari Netizen
-
VIRAL: Istri Bongkar Aib Suami Hedon! Pengangguran dan Poroti Uang Mertua Demi Hidup Mewah
-
Profil Ayaka Kawakita, Bintang JAV yang Diduga Jadi Selingkuhan Atlet Voli Jepang
-
"Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil" Jawaban Pasrah Bahlil Lahadalia untuk Pembuat Meme
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Kebakaran Maut Gedung Terra Drone, Polisi Periksa Karyawan hingga Manajemen Perusahaan
-
IKAL Lemhannas Kirim Bantuan ke Daerah Terisolir Akibat Banjir Sumatra
-
Menteri Pigai: Pembangunan Nasional Tak Cuma Ekonomi, Harus Berbasis HAM
-
Kebakaran Gedung Terra Drone Telan 22 Nyawa, Kemensos Bergerak Cepat Lakukan Asesmen Korban
-
DPR Dorong Status Bencana Nasional, Kesehatan Pengungsi Aceh Kian Memprihatinkan
-
Hasto PDIP: Bencana Alam Tak Lepas dari Korupsi SDA dan Mafia Kekuasaan
-
Kemensos Siapkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Bencana Sumatra, Kapan Cair?
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak