- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengirim tim dari Lemigas untuk menginvestigasi keluhan massal motor "brebet" setelah mengisi Pertalite di berbagai kota di Jawa Timur
- Pengendara di Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan melaporkan mesin motor mereka tersendat hingga mogok, menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas Pertalite
- Komisi VI DPR RI meminta Pertamina untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan mengumumkan hasil uji laboratorium secara terbuka demi menjaga kepercayaan masyarakat
Suara.com - Keluhan massal pengguna sepeda motor di Jawa Timur yang mengalami mesin "brebet" hingga mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite akhirnya sampai ke telinga pemerintah pusat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bergerak cepat dengan menurunkan tim khusus untuk memverifikasi langsung kualitas bahan bakar yang meresahkan warga.
Fenomena ini telah menyebar di sejumlah kota besar seperti Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan dalam beberapa hari terakhir. Para pengendara melaporkan gejala yang sama: mesin motor tersendat-sendat tak lama setelah meninggalkan SPBU.
Menanggapi gejolak ini, Menteri Bahlil menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan telah mengerahkan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) untuk melakukan investigasi mendalam.
"Saya sudah turunkan timnya, nanti mungkin sore saya balik sudah bisa dapat laporannya," kata Bahlil saat ditemui di Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10/2025).
Ia memastikan bahwa tim ahli dari Lemigas sedang bekerja di lapangan untuk mengecek kebenaran dari laporan masyarakat.
"Lagi cek ya di Lemigas kebenarannya dan saya minta laporannya," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Di sisi lain, Pertamina sebagai operator juga telah menurunkan tim investigasi internal, membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang terdampak, serta mengambil sampel BBM di beberapa titik SPBU yang dicurigai untuk diuji di laboratorium.
Masalah ini turut memicu spekulasi dari para pengamat otomotif, yang menduga gejala "brebet" tersebut berkaitan dengan kadar oktan yang tidak sesuai standar atau adanya potensi kontaminasi air di dalam tangki penyimpanan BBM.
Persoalan ini juga mendapat sorotan tajam dari parlemen. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid, mendesak Pertamina untuk segera memperkuat sistem pengendalian mutu dan bersikap transparan kepada publik untuk menjaga kepercayaan.
Baca Juga: Dicari Polisi usai Viral, Detik-detik Sopir Brio Kabur Usai Isi Pertalite Rp200 Ribu di SPBU Rempoa
Nurdin meminta Pertamina Patra Niaga untuk tidak menutupi hasil investigasi dan segera membuka hasil uji laboratorium BBM tersebut secara terbuka.
"Fenomena motor brebet ini bukan sekadar gangguan teknis, tetapi persoalan kepercayaan publik terhadap kualitas energi nasional. Pertamina harus menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium secara terbuka dan memastikan tindak lanjut cepat di lapangan," kata Nurdin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/10).
Berita Terkait
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah