-
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengajak kawasan ekowisata di Puncak untuk menanam pohon dan berkomitmen pada restorasi lingkungan, sejalan dengan pencabutan sanksi operasional.
-
Keputusan pencabutan sanksi, termasuk untuk EIGER Adventure Land, ditegaskan oleh KLH berlandaskan roh Undang-Undang Lingkungan Hidup, yaitu pemulihan atau restorasi lingkungan.
-
EIGER Adventure Land menyambut baik keputusan ini sebagai kesempatan untuk mewujudkan ekowisata berkelanjutan, dengan fokus pada pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Suara.com - Dalam semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menggandeng EIGER Adventure Land dan berbagai pemangku kepentingan untuk menggelar upacara dan penanaman pohon. Aksi kolaboratif ini menjadi simbolisasi ajakan serius dari KLH kepada kawasan ekowisata di Puncak untuk memprioritaskan restorasi dan kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari arahan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyusul keputusan pencabutan sanksi terhadap beberapa Kerja Sama Operasional (KSO). Kawasan ekowisata, termasuk EIGER Adventure Land, kini bersiap untuk kembali beroperasi di bawah pedoman keberlanjutan yang ketat dari KLH.
Momentum Kebangkitan Ekonomi dan Ekologi
Kabar baik bagi dunia ekowisata Puncak ini disampaikan oleh Anggota DPR RI Mulyadi, yang memprediksi pencabutan segel akan segera terjadi. Ia menegaskan bahwa momentum ini adalah titik temu yang penting:
“Dalam waktu tidak lama lagi, saya sudah menerima penjelasan bahwa tinggal menunggu proses administrasi. Mudah-mudahan segel dapat dicabut minggu depan, tepatnya hari Selasa,” ujar Mulyadi.
Sementara itu, Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan KLH/BPLH Irjen. Pol. Rizal Irawan menegaskan bahwa penegakan hukum lingkungan sejatinya bertujuan untuk pemulihan. Ia menyampaikan bahwa pencabutan segel, termasuk untuk EIGER Adventure Land, didasarkan pada prinsip tersebut:
“Jadi perlu diingat teman-teman bahwa Undang-Undang 32 itu rohnya adalah restorasi, penegakan lingkungan hidup rohnya adalah restorasi, pengembalian atau pemulihan lingkungan hidup,” katanya.
Bupati Bogor Rudy Susmanto turut mendukung langkah KLH sebagai upaya menjaga kelestarian Bogor Selatan.
“Kami ingin dunia investasi di Kabupaten Bogor tetap hidup, sehingga semua sektor usaha bisa berjalan tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Baca Juga: Pulau Gag Sajikan Keindahan Alam Bawah Laut yang Turut Bangun Industri Ekowisata
Direktur Utama PT Eiger Ekowisata Nusantara, Imanuel Wirajaya, menyambut baik ajakan KLH tersebut dengan menegaskan komitmen mereka. Bagi EIGER, mencintai alam adalah panggilan dan tanggung jawab yang harus diwujudkan melalui ekowisata berkelanjutan.
“Bagi EIGER, mencintai alam bukan sekadar slogan, ini adalah panggilan dan tanggung jawab. Kami sangat berharap dapat menjadi bagian dari solusi, tidak hanya melalui kegiatan penanaman, tetapi juga dengan membangun ekosistem wisata alam yang berkelanjutan dan memberi manfaat bagi kehidupan di sekitarnya,” ujar Imanuel Wirajaya.
EIGER Adventure Land, yang telah hadir sejak 2017 di area seluas 326 hektare, telah membuktikan komitmen restorasi dengan menanam lebih dari 100 ribu pohon dan 8 juta tanaman semak dalam beberapa tahun terakhir. Pencabutan sanksi ini dilihat EIGER sebagai sebuah kesempatan untuk mewujudkan harapan bersama.
Momentum Sumpah Pemuda ini pun menjadi refleksi komitmen KLH dan KSO untuk menjaga kawasan Puncak, yang memiliki peran vital sebagai sumber kehidupan bagi jutaan orang, termasuk di wilayah Jabodetabek.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung