- PUSHEP menegaskan bahwa aktivitas pertambangan PT Position di Halmahera Timur tidak termasuk penyerobotan lahan
- Menurut PUSHEP, tuduhan penyerobotan hanya sah jika perusahaan beroperasi tanpa izin atau melampaui batas wilayah izin usaha
- PT Position menegaskan komitmen menjalankan praktik pertambangan yang patuh hukum, transparan, berkelanjutan
Suara.com - Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP) menegaskan bahwa aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Position di wilayah Halmahera Timur, Maluku Utara, tidak dapat dikategorikan sebagai penyerobotan lahan, selama seluruh kegiatan dijalankan berdasarkan izin resmi dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Direktur Eksekutif PUSHEP, Bisman Bhaktiar, menjelaskan bahwa secara hukum, tuduhan penyerobotan baru bisa dibenarkan apabila sebuah perusahaan melakukan aktivitas tambang tanpa izin atau melampaui batas wilayah izin usaha pertambangan (IUP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Perusahaan yang beroperasi berdasarkan izin sah dari pemerintah tidak bisa disebut melakukan penyerobotan. Unsur pelanggaran baru muncul apabila kegiatan dilakukan tanpa izin atau di luar batas wilayah usaha,” ujar Bisman di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Bisman juga menekankan bahwa tuduhan penyerobotan lahan harus didukung bukti hukum yang kuat, terutama dokumen kepemilikan lahan yang sah secara administratif.
Tanpa dasar hukum yang jelas, pernyataan sepihak tidak memiliki legitimasi.
“Dalam konteks hukum pertambangan, legalitas izin dan kejelasan wilayah usaha menjadi parameter utama. Jika keduanya terpenuhi, maka tuduhan penyerobotan tidak memiliki dasar hukum,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bisman mengingatkan agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak membangun opini publik tanpa dasar data dan fakta.
“Pengadilan adalah lembaga korektif yang berwenang menilai dan menimbang fakta hukum. Karena itu, penyampaian informasi ke publik harus berbasis data agar tidak menyesatkan,” tegasnya.
Selain itu, Bisman menilai penting bagi perusahaan tambang untuk menjaga transparansi, kepatuhan hukum, serta komunikasi terbuka dengan masyarakat sekitar, demi menghindari kesalahpahaman di lapangan.
Baca Juga: Pelaku Sudah Ditangkap! Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Lahan Kosong Tanah Abang
“Keterbukaan dan kepatuhan pada regulasi adalah fondasi utama dalam menjaga kepercayaan publik serta reputasi perusahaan tambang,” tutupnya.
Menanggapi hal tersebut, External Manager PT Position, Aan Surahman, menyampaikan apresiasi terhadap pandangan akademisi yang memberikan perspektif hukum secara objektif dan berimbang.
“Sejak awal, PT Position selalu beroperasi berdasarkan izin resmi dari pemerintah. Kami memastikan seluruh kegiatan dijalankan sesuai ketentuan hukum dan standar tata kelola pertambangan yang baik,” ujar Aan.
Aan menegaskan, PT Position berkomitmen untuk terus menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, transparan, dan berkelanjutan, serta membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan usaha tidak hanya diukur dari kinerja produksi, tetapi juga dari sejauh mana perusahaan memberikan manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pelaku Sudah Ditangkap! Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Lahan Kosong Tanah Abang
-
Krisis Lahan Pemakaman di Jakarta, 69 dari 80 TPU Sudah Penuh
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
24,6 Juta Hektare Pulih, RI Jadi Pusat Inovasi Restorasi Lahan Gambut
-
Bahlil Tak Ambil Pusing Soal Tambang Emas di Mandalika: Proses Hukum Aja!
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
-
Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
-
Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
-
Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
-
Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
-
Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
-
Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
-
Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
-
Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi