- RDF Rorotan yang digadang-gadang sebagai solusi pengelolaan sampah, kini justru dituding menjadi biang kerok masalah lingkungan dan kesehatan.
- Warga menyaksikan sendiri proses tersebut tidak sesuai SOP.
- Warga kini berharap Pemprov DKI Jakarta segera bertindak tegas, bukan hanya memperbaiki SOP.
Suara.com - Keresahan menyelimuti warga di sekitar Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara.
RDF Rorotan yang digadang-gadang sebagai solusi pengelolaan sampah, kini justru dituding menjadi biang kerok masalah lingkungan dan kesehatan.
Warga mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera menghentikan operasinya, menuntut kualitas hidup yang layak.
“Kami mendesak agar RDF Plant Rorotan ditutup atau berhenti beroperasi demi menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kualitas lingkungan hidup warga,” tegas Koordinator Forum Warga yang juga Ketua RT 18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC), Wahyu Andre Maryono, di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Wahyu mengungkapkan, temuan di lapangan menunjukkan adanya pelanggaran Standar Operasi Prosedur (SOP) dan janji-janji yang telah disepakati sebelumnya.
Kondisi ini telah berlangsung dan berdampak negatif pada warga sekitar.
Salah satu keluhan utama adalah bau menyengat yang tak tertahankan.
“Aktivitas bongkar muat dan penyimpanan sampah di gudang atau pabrik RDF masih menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu,” jelas Wahyu.
Ia menambahkan bahwa warga menyaksikan sendiri proses tersebut tidak sesuai SOP, di mana pintu gudang dibiarkan terbuka lebar.
Baca Juga: Bau Sampah RDF Rorotan Belum Hilang, Gubernur DKI Janji Beres Sebelum 22 Agustus: Mungkinkah?
“Bau busuk dari sampah menyebar luas ke seluruh area sekitar RDF Plant Rorotan dan merusak kualitas udara serta kenyamanan hidup warga,” kata dia.
Tidak hanya masalah bau, warga juga menyoroti pelanggaran janji terkait armada pengangkut sampah. Janji penggunaan mobil kompaktor tertutup rapat untuk mencegah sampah tercecer dan tumpahan air lindi (leachate) di jalanan, rupanya hanya isapan jempol belaka.
“Tidak semua pengangkutan sampah menuju pabrik RDF Rorotan menggunakan mobil kompaktor tertutup sesuai dengan janji yang telah disampaikan oleh pihak pengelola RDF,” kata Wahyu.
Ia menjelaskan banyak truk masih menggunakan kompaktor model lama dengan pintu belakang yang tidak tertutup rapat.
“Kondisi ini menyebabkan sampah di dalamnya berceceran dan yang lebih memprihatinkan, air lindi (leachate) tumpah di sepanjang jalan irigasi BKT yang lokasinya sangat berdekatan dengan perumahan warga. Ini berpotensi besar mencemari lingkungan dan menimbulkan sumber penyakit,” pungkasnya.
Warga kini berharap Pemprov DKI Jakarta segera bertindak tegas, bukan hanya memperbaiki SOP, tetapi jika perlu, menutup total operasional RDF Plant Rorotan demi menjaga kesehatan dan lingkungan hidup masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
DLH DKI Sudah Uji Coba Lagi RDF Rorotan, Target Operasi Resmi Awal November
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Bau Sampah RDF Rorotan Belum Hilang, Gubernur DKI Janji Beres Sebelum 22 Agustus: Mungkinkah?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut