-
KPK memeriksa delapan saksi terkait kasus dugaan suap dana operasional di Papua.
-
Kasus ini terkait korupsi mantan Gubernur Lukas Enembe yang rugikan negara Rp1,2 triliun.
-
Para saksi yang diperiksa termasuk tiga kepala distrik, pejabat bank, dan ASN.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa delapan orang saksi dalam kasus dugaan suap dana penunjang operasional di Papua. Tiga di antaranya adalah Kepala Distrik di wilayah Sentani.
"Pemeriksaan dilakukan di Polda Papua," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Saksi yang dipanggil meliputi tiga Kepala Distrik: Yance Samonsabra (YCS) dari Sentani Barat, Margaretha Debby (MGD) dari Sentani, dan Eslie Suangbubaro (ESL) dari Sentani Timur. Selain itu, lima saksi lainnya juga diperiksa, termasuk pejabat Bank Papua, seorang ASN, wiraswasta, dan seorang pejabat Kantor Pertanahan.
Kasus ini terkait dugaan suap dana penunjang operasional serta program peningkatan pelayanan kedinasan kepala dan wakil kepala daerah Pemerintah Provinsi Papua periode 2020–2022.
Sebelumnya, pada 11 Juni 2024, KPK mengungkap bahwa kerugian keuangan negara akibat kasus ini diperkirakan mencapai Rp1,2 triliun.
KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua, Dius Enumbi, dan mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Namun, status tersangka Lukas Enembe telah gugur karena yang bersangkutan meninggal dunia pada 26 Desember 2023. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Dicekal, Tak Bisa ke Luar Negeri
-
7 Fakta Kematian Dosen Untag di Kos: AKBP B Diamankan, Kejanggalan Mulai Terungkap
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Tamparan Keras di KTT Iklim: Bos Besar Lingkungan Dunia Sindir Para Pemimpin Dunia!
-
Komdigi Kaji Rencana Verifikasi Usia via Kamera di Roblox, Soroti Risiko Privasi Data Anak
-
Detik-detik Pohon Raksasa Tumbang di Sisingamangaraja: Jalan Macet, Pengendara Panik Menghindar!