- GKR Hemas menekankan perlunya koordinasi kuat DPD, DPR, dan pemerintah dalam legislasi dan isu strategis daerah.
- Rapat pembahasan UU sering mendadak, tetapi DPR kini memberi ruang substansial bagi DPD menyampaikan masukan.
- Hemas menyoroti sulitnya pemekaran wilayah dan pentingnya kehadiran menteri menyelesaikan kebutuhan mendesak daerah.
Suara.com - Wakil Ketua DPD RI Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menegaskan perlunya penguatan koordinasi antara DPD, DPR, dan pemerintah dalam proses legislasi serta penanganan isu strategis daerah, terutama terkait pemekaran wilayah.
Ia mengungkapkan, jika masih banyak hambatan teknis dan komunikasi yang mengganggu efektivitas kerja lembaga perwakilan daerah tersebut.
Hal itu disampaikan GKR Hemas dalam Press Gathering DPD RI dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bertema “Penguatan Daerah untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/11/2025) malam.
Ia mengatakan proses perumusan undang-undang kerap tidak berjalan ideal. Ia lantas mencontohkan agenda legislatif DPR yang sering berlangsung mendadak tanpa koordinasi awal.
“Kami sering terkejut ketika DPR menggelar rapat bersama. Terkadang anggota DPD sudah berada di luar daerah dan harus mendadak kembali ke Jakarta,” ujar Ratu Hemas.
Kendati begitu, Hemas mengapresiasi perubahan positif dalam hubungan antarlembaga, terutama setelah DPR mulai memberikan ruang lebih besar bagi DPD untuk menyampaikan masukan substansial dalam pembahasan undang-undang.
“Sekarang DPR sudah memberi ruang berdiskusi dan menyampaikan masukan. Itu luar biasa,” katanya.
Salah satu isu utama yang disorot adalah usulan daerah otonomi baru (DOB). Hemas menyebut banyak anggota DPD mendorong pembahasan intensif terkait usulan tersebut.
Namun ia mengingatkan bahwa pemekaran wilayah bukan proses yang sederhana dan membutuhkan sinergi penuh antara pemerintah pusat, DPR, dan DPD.
Baca Juga: COP30 Brasil, DPD RI: Dunia Butuh Peran Masyarakat Adat dalam Mitigasi Iklim
“Kita tahu pemekaran tidak mudah diloloskan. Ini menjadi tantangan paling berat,” ujarnya.
Hemas juga menyinggung dinamika internal DPD yang kini diwarnai meningkatnya jumlah anggota muda yang aktif dan kreatif. Kondisi itu, menurut dia, menuntut pimpinan DPD bekerja lebih cepat dalam menjawab kebutuhan daerah.
“Kami sampai kewalahan mengikuti ritme generasi muda yang sangat aktif. Tapi itu hal baik karena mereka membawa energi baru,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Hemas kembali menekankan pentingnya kehadiran pejabat eksekutif dalam rapat pembahasan legislasi. Ia menilai banyak kebutuhan daerah tidak terselesaikan lantaran ketidakhadiran menteri dalam rapat penting.
“Kalau menterinya tidak datang sekali dua kali, sampaikan salam kami dari DPD. Karena kebutuhan daerah harus dijawab tepat waktu,” ucapnya.
Menutup pernyataannya, Hemas menyebut kolaborasi antara DPD dan pemerintah daerah semakin kuat. Banyak pemerintah daerah, kata dia, kini melihat DPD sebagai mitra strategis dalam menyampaikan aspirasi dan mempercepat penyelarasan kebijakan pusat dengan kebutuhan lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya