- Presiden Prabowo perintahkan audit menyeluruh atas kematian ibu hamil di Papua.
- Korban diduga meninggal dunia setelah ditolak oleh empat rumah sakit berbeda.
- Aktivis menyebut kasus ini sebagai femisida akibat kegagalan sistem layanan kesehatan.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan audit menyeluruh atas kasus kematian Irene Sokoy, seorang ibu hamil yang meninggal bersama bayinya setelah diduga ditolak oleh empat rumah sakit di Papua. Merespons tragedi ini, kalangan aktivis menyebut peristiwa tersebut bukan sekadar kelalaian medis, melainkan sebuah kasus femisida akibat kegagalan sistemik.
Instruksi audit tersebut disampaikan Presiden melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, setelah menerima laporan dalam rapat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/11/2025).
"Perintah beliau untuk segera lakukan perbaikan dan audit. Kita tidak ingin ini terulang lagi," kata Tito.
Audit akan mencakup rumah sakit terkait (negeri maupun swasta), pejabat dinas kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten, serta peraturan kepala daerah yang ada. Tito juga menyatakan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengirimkan tim investigasi khusus ke Jayapura untuk melakukan audit teknis.
Ini Femisida, Bukan Sekadar Kelalaian
Di sisi lain, Direktur Program Jakarta Feminist, Anindya Restuviani, menegaskan bahwa kasus ini harus dilihat sebagai femisida, yakni pembunuhan terhadap perempuan karena gendernya.
"Berita perempuan di Papua yang meninggal karena tidak mendapatkan akses melahirkan, itu bisa kita sebut sebagai femisida. Karena ini tidak akan terjadi kepada laki-laki," ujar Anindya di Jakarta, Senin (24/11/2025).
Menurutnya, kematian Irene adalah cerminan dari struktur pelayanan publik yang mendiskriminasi perempuan. Penolakan berulang yang dialami korban saat dalam kondisi gawat darurat menunjukkan bagaimana akses layanan kesehatan bagi ibu hamil masih sangat timpang.
"Ini adalah femisida tidak langsung, yang terjadi akibat kerusakan sistemik yang menyebabkan perempuan tidak memperoleh layanan yang seharusnya menyelamatkan nyawa," kritik Anindya.
Baca Juga: Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
Diketahui, Irene Sokoy sempat mengalami kontraksi dan dibawa ke RSUD Yowari, sebelum akhirnya dialihkan ke beberapa rumah sakit lain, termasuk RS Dian Harapan, RSUD Abepura, dan RS Bhayangkara. Penolakan diduga terjadi karena alasan ruang BPJS penuh dan masalah administrasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana di Ruang Konseling, Polisi Ungkap Kronologinya
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
Anggota Komisi IV DPR Kasih 'Jempol' Produksi dan Gerakan Pangan Murah Polri
-
BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden
-
Jejak Digital Sadis Alex Si Ayah Tiri, Terkuak Isi WA 'Perjanjian Buang Mayat' Bocah Alvaro
-
Parlemen Didorong Segera Implementasikan Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di AKD
-
Usai OTT Bupati, KPK Tahan 3 Tersangka yang Diduga Terima Uang Korupsi Pembangunan RSUD Koltim
-
150 Batalyon Infanteri Teritorial Dibentuk Mulai 2025, Tujuannya untuk Apa?
-
Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif Telkom Rugikan Negara Rp464 M, 11 Nama Diseret ke Meja Hijau
-
Kemendagri Minta Pemkot Malang Aktifkan Kembali Siskamling untuk Pemulihan Pasca-Aksi Unjuk Rasa