News / Nasional
Rabu, 03 Desember 2025 | 17:28 WIB
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq. [ANTARA/Sugiharto Purnama]
Baca 10 detik
  • Desakan perombakan kabinet muncul menyasar tiga menteri akibat rentetan bencana alam yang terjadi di Indonesia.
  • Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan fokus pada tugas meski ada tekanan publik kuat.
  • Hanif menekankan bahwa bencana adalah akumulasi masalah lingkungan jangka panjang, bukan kesalahan satu periode saja.

Suara.com - Gelombang desakan perombakan atau reshuffle kabinet menerpa tiga menteri sekaligus imbas rentetan bencana alam yang melanda Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Salah satu yang menjadi sasaran utama kemarahan warganet adalah Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.

Tak sendirian, nama Hanif kerap disandingkan dengan dua menteri lain dalam pusaran desakan reshuffle di media sosial, yakni Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Ketiganya dinilai publik paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang menjadi pemicu utama bencana.

Menanggapi tekanan publik yang kian menguat tersebut, Hanif Faisol akhirnya buka suara. Ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025), ia menegaskan komitmennya untuk tidak terpengaruh dan akan tetap fokus menjalankan tugasnya.

"Ya, saya akan sepenuh tenaga untuk melaksanakan ini. Tentu sekali lagi, kami mohon izin dukungan kita semua," ujar Hanif.

Hanif kemudian membeberkan pandangannya bahwa bencana hidrometeorologi yang terjadi bukanlah masalah yang muncul dalam semalam.

Menurutnya, ini adalah akumulasi dari persoalan lingkungan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, jauh sebelum periode pemerintahan saat ini.

Meski begitu, ia secara tegas menolak untuk melemparkan kesalahan pada pemerintahan sebelumnya. Baginya, saling menyalahkan bukanlah solusi di tengah situasi darurat bencana.

"Karena ini kan permasalahan jangka lama ya, tidak jadi di saat ini saja. Jadi mungkin terjadi beberapa (tahun lalu), tapi kita enggak mau menyalahkan ya," tuturnya.

Baca Juga: Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis

Ia menegaskan, prioritas utamanya saat ini adalah bekerja keras untuk memulihkan daya dukung lingkungan yang dinilai sudah berada pada titik kritis.

Perbaikan lanskap menjadi fokus utamanya untuk memitigasi agar bencana serupa tidak terus berulang di masa depan.

"Pokoknya yang penting landscape-nya kurang, sehingga kita perlu meningkatkan kapasitas landscape, ya," pungkasnya.

Load More