- Desakan perombakan kabinet muncul menyasar tiga menteri akibat rentetan bencana alam yang terjadi di Indonesia.
- Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan fokus pada tugas meski ada tekanan publik kuat.
- Hanif menekankan bahwa bencana adalah akumulasi masalah lingkungan jangka panjang, bukan kesalahan satu periode saja.
Suara.com - Gelombang desakan perombakan atau reshuffle kabinet menerpa tiga menteri sekaligus imbas rentetan bencana alam yang melanda Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Salah satu yang menjadi sasaran utama kemarahan warganet adalah Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.
Tak sendirian, nama Hanif kerap disandingkan dengan dua menteri lain dalam pusaran desakan reshuffle di media sosial, yakni Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Ketiganya dinilai publik paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang menjadi pemicu utama bencana.
Menanggapi tekanan publik yang kian menguat tersebut, Hanif Faisol akhirnya buka suara. Ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025), ia menegaskan komitmennya untuk tidak terpengaruh dan akan tetap fokus menjalankan tugasnya.
"Ya, saya akan sepenuh tenaga untuk melaksanakan ini. Tentu sekali lagi, kami mohon izin dukungan kita semua," ujar Hanif.
Hanif kemudian membeberkan pandangannya bahwa bencana hidrometeorologi yang terjadi bukanlah masalah yang muncul dalam semalam.
Menurutnya, ini adalah akumulasi dari persoalan lingkungan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, jauh sebelum periode pemerintahan saat ini.
Meski begitu, ia secara tegas menolak untuk melemparkan kesalahan pada pemerintahan sebelumnya. Baginya, saling menyalahkan bukanlah solusi di tengah situasi darurat bencana.
"Karena ini kan permasalahan jangka lama ya, tidak jadi di saat ini saja. Jadi mungkin terjadi beberapa (tahun lalu), tapi kita enggak mau menyalahkan ya," tuturnya.
Baca Juga: Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
Ia menegaskan, prioritas utamanya saat ini adalah bekerja keras untuk memulihkan daya dukung lingkungan yang dinilai sudah berada pada titik kritis.
Perbaikan lanskap menjadi fokus utamanya untuk memitigasi agar bencana serupa tidak terus berulang di masa depan.
"Pokoknya yang penting landscape-nya kurang, sehingga kita perlu meningkatkan kapasitas landscape, ya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
-
Banjir Sumatra Jadi Petaka, KLHK 'Obrak-abrik' Izin, Bakal Panggil Perusahaan Pekan Depan
-
Bahas Bencana Sumatera di DPR, Menteri LH Siapkan Langkah Hukum Tegas: Tak Ada Dispensasi
-
Menteri LH Ungkap Hutan Lindung Jabar Susut 1,2 Juta Hektare, Potensi Bencana Meningkat
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
-
Banjir Sumatra Jadi Petaka, KLHK 'Obrak-abrik' Izin, Bakal Panggil Perusahaan Pekan Depan
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi
-
Golkar Semprot Cak Imin soal 'Tobat Nasuha': Anda Bukan Presiden, Cuma Menko!
-
Pakai Citra Satelit, Pemerintah Buru Terduga di Balik Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Evaluasi Bantuan Dilempar dari Heli, Panglima TNI Ubah Strategi Pakai Box CDS dan Payung Udara
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya