- Menko PM Muhaimin Iskandar menolak bantuan internasional untuk tiga provinsi Sumatra karena kapasitas nasional dinilai memadai.
- Pemerintah mengakui adanya tantangan distribusi bantuan logistik, namun sedang berupaya mempercepat proses penyalurannya.
- Sikap ini menuai kritik, salah satunya dari Gubernur Aceh yang khawatir korban meninggal meningkat akibat keterbatasan logistik.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan sikap pemerintah yang menolak bantuan internasional untuk penanganan bencana di tiga provinsi Sumatra. Ia menilai kapasitas nasional masih memadai untuk menangani situasi darurat di tiga wilayah itu.
“Selagi kita masih kuat, ngapain (terima bantuan internasional)? Kita masih kuat kok,” ujar Cak Imin ditemui wartawan usai hadiri acara graduasi penerima bansos Kementerian Sosial di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Menanggapi kritik publik soal penyaluran bantuan yang dinilai belum merata dan masih terhambat, Cak Imin mengakui memang masih ada tantangan di lapangan.
Kendati begitu, ia menegaskan pemerintah sedang mempercepat seluruh proses distribusi.
“Iya, kita akan terus percepat,” ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat menyatakan bahwa Indonesia masih mampu menangani kebutuhan darurat menggunakan skema APBN dan bantuan domestik, sehingga belum membuka izin masuknya bantuan dari negara lain.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, sebelumnya menyampaikan bahwa Indonesia masih sanggup mengatasi penanganan bencana di Sumatra tanpa memerlukan bantuan dari negara-negara sahabat.
Pernyataan serupa juga disampaikan sebelumnya oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) cukup untuk mengatasi bencana.
Ia menyebut, Dana Siap Pakai yang dimiliki pemerintah berada di kisaran Rp500 miliar. Presiden juga telah memberikan instruksi langsung bahwa APBN siap ditambahkan jika Dana Siap Pakai ini memerlukan top up.
Baca Juga: DPR 'Sentil' Komdigi: Bantuan Triliunan Rupiah Pemerintah Jangan Kalah Viral dari Donasi Rp10 M!
Namun, sikap ini memicu kritik dari sejumlah pihak, termasuk Gubernur Aceh yang menyebut risiko korban meninggal akibat kekurangan logistik semakin besar jika bantuan tak segera diperluas.
Ia menyampaikan bahwa banyak warganya di daerah terisolir berpotensi meninggal dunia bukan karena banjir, melainkan karena kelaparan akibat terhambatnya distribusi logistik.
Ia menyebut Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen sebagai daerah terparah yang sangat membutuhkan pasokan sembako dan air bersih, terutama di wilayah pedalaman yang belum terjamah bantuan.
Berita Terkait
-
Dikira Cuek, Nicholas Saputra Diam-Diam Bantu Relawan Banjir di Aceh
-
DPR 'Sentil' Komdigi: Bantuan Triliunan Rupiah Pemerintah Jangan Kalah Viral dari Donasi Rp10 M!
-
Momen Prabowo Cicipi Masakan Dapur Umum Saat Tinjau Pengungsian Aceh
-
Sinyal Tegas Kapolri di Tengah Banjir Sumatra, Ujian Nyata Reformasi dan Presisi Polri
-
Gerak Cepat Tanggap Bencana, Baintelkam Polri Kirim Ratusan Cangkul dan Mesin Sedot Air ke Sumbar
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Telkom & Universitas Negeri Padang Resmikan Digistar Club, Cetak Talenta AI Unggul di Sumbar
-
Bekasi Timur Geger, Pria 61 Tahun di Bekasi Diciduk Usai Samarkan 14,6 Kg Ganja dalam Dua Kardus!
-
Skandal Wedding Organizer Ayu Puspita: Lima Orang Dilaporkan ke Polisi, Korban Rugi Ratusan Juta
-
Idrus Marham Usul Muktamar PBNU Dipercepat ke Mei 2026 demi Akhiri Konflik
-
Skandal Umrah saat Bencana, Dasco Minta Kemendagri Berhentikan Sementara Bupati Aceh Selatan
-
Dasco Ketok Palu Pengesahan UU Penyesuaian Pidana, Ini 5 Poin Pentingnya
-
Jakarta Siap Dipantau 1.000 Kamera e-TLE pada 2026, Penindakan Lalu Lintas Bakal 95% Elektronik
-
Menhub Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tol serta Mudik Gratis untuk Nataru, Ini Rinciannya
-
Darurat yang Tak Bisa Lagi Diabaikan: Kekerasan di Sekolah Terus Berulang, Siapa yang Lalai?
-
Lumpur Rendam RSUD Aceh Tamiang: Momen Pilu Dokter Menangis di Tengah Obat-obatan yang Rusak Parah