- Sejumlah Ormas mendukung Polda Metro Jaya setelah terungkapnya rencana kerusuhan menjelang Hari HAM 10 Desember 2025.
- Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka, termasuk TSF, BDM (perakit enam bom molotov), dan YM, terkait rencana tersebut.
- Pengungkapan kasus ini berawal dari patroli siber, bertujuan menciptakan rasa aman dan tertib di wilayah Jakarta.
Suara.com - Sejumlah organisasi masyarakat atau ormas menyatakan dukungan terbuka kepada Polda Metro Jaya dalam menjaga stabilitas keamanan di Jakarta. Dukungan ini disampaikan menyusul terungkapnya rencana aksi kerusuhan hingga perakitan bom molotov menjelang Hari Hak Asasi Manusia atau HAM, 10 Desember 2025.
Dukungan tersebut disampaikan para pimpinan ormas usai mengikuti konferensi pers terkait pengungkapan kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Ketua DPD BPPKB Banten DKI Jakarta, Adi Kurnia Setiadi menilai keamanan Jakarta menyangkut langsung keselamatan masyarakat, termasuk keluarga para anggota ormas.
“Kalau Jakarta tidak kondusif, yang pertama terdampak adalah kami, keluarga kami, anak dan istri kami. Jadi, menjaga kamtibmas sudah menjadi kewajiban ormas,” ujar Adi.
Ia juga menyerukan penolakan tegas terhadap segala bentuk tindakan yang berpotensi menimbulkan kekacauan.
“Siapapun yang ingin membuat kekacauan, melakukan terorisme, premanisme, arogan, kami mengecam keras,” katanya.
Hal serupa disampaikan Ketua Umum Forum Lintas Ormas (FLO) DKI Jakarta, Juwaini Yusuf.
“Kita menolak segala kegiatan yang membuat Jakarta tidak aman dan tidak kondusif. Kalau ada aksi yang tidak bertanggung jawab, kita lawan,” ujarnya.
Tangkap Tiga Tersangka
Baca Juga: Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
Dukungan ormas itu muncul setelah Polda Metro Jaya mengungkap rencana aksi rusuh yang melibatkan tiga tersangka. Salah satunya berinisial TSF (22) yang merupakan admin akun Instagram @verdatius. Selain TSF, polisi juga menangkap tersangka BDM (20) dan YM (23).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menjelaskan provokasi tersebut pertama kali terdeteksi oleh patroli siber.
“Polda Metro Jaya hadir dalam upaya penegakan hukum menjaga keteraturan sosial sehingga tindakan ini dilakukan gunanya untuk menciptakan rasa aman dan tertib di Polda Metro Jaya,” jelas Budi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Kasubdit III Ditressiber Polda Metro Jaya AKBP Rafles Marpaung mengungkap, tersangka BDM ditangkap di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 7 Desember 2025. Selain melakukan provokasi lewat akun @bahanpeledak, BDM juga diduga merakit enam bom molotov.
“Enam buah bom molotov ini masih dalam tahap produksi, nantinya akan diberikan kepada pemesan yaitu saudara TSF alias Verdatius alias Vrdts,” jelas Rafles.
Berdasarkan pengembangan perkara tersebut, polisi kemudian menangkap TSF di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurut Rafles, di kelompok anarko TSF dikenal dengan nama panggung Verdatius alias Vrdts.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing