- Forum Kiai Nyai Muda NU (FKNM NU) mendesak penyelesaian konflik internal PBNU melalui musyawarah di Jakarta pada Selasa (9/12/2025).
- Para kiai muda menilai penyelesaian gaduh di publik merugikan organisasi terbesar Islam Indonesia dan harus sesuai AD/ART.
- FKNM NU akan mendukung penataan ulang tata kelola organisasi melalui momentum Muktamar mendatang secara fundamental.
Suara.com - Suhu politik di internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kian memanas mengundang keprihatinan dari kalangan generasi muda organisasi.
Tak tinggal diam, para kiai dan nyai muda yang tergabung dalam Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) kini secara terbuka "turun gunung", mendesak agar segala bentuk konflik dan perbedaan pandangan diselesaikan melalui jalan musyawarah.
Seruan ini menggema sebagai pengingat akan tradisi luhur NU yang mengedepankan dialog dan mufakat, di tengah dinamika internal yang dikhawatirkan dapat menggerus marwah jam’iyyah.
Mereka menilai, penyelesaian secara gaduh di ruang publik hanya akan merugikan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Koordinator FKNM NU, Fatimah Asri Mutmainah, menegaskan bahwa musyawarah bukan sekadar mekanisme untuk meredam konflik, tetapi juga merupakan satu-satunya cara untuk memastikan setiap penyelesaian sejalan dengan amanah muktamar dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
“NU membutuhkan ruang yang tenang. Konflik internal harus diselesaikan melalui musyawarah,” katanya, dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Fatimah, yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aziz Lasem, menyoroti keresahan yang selama ini dirasakan oleh para kader muda di tingkat bawah.
Menurutnya, forum ini lahir karena kiai dan nyai muda merasa tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyalurkan aspirasi dan pandangan mereka secara konstruktif. FKNM NU, tegasnya, kini menjadi wadah resmi bagi suara-suara generasi penerus NU tersebut.
Momentum Muktamar yang akan datang pun menjadi sorotan utama. Anggota FKNM NU lainnya, Rifqi Muhammad Fatkhi, menyebut bahwa forum tertinggi di NU itu harus dijadikan sebagai titik tolak untuk melakukan penataan ulang secara fundamental terhadap tata kelola organisasi.
Baca Juga: LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
Menurutnya, ini adalah kesempatan emas untuk perbaikan, bukan justru menjadi arena yang memperuncing perselisihan.
“Muktamar harus menjadi ruang perbaikan dan penyempurnaan tata kelola. Pengurus di semua tingkatan juga wajib menjaga marwah NU,” ungkap Rifqi.
Oleh karena itu, FKNM NU secara terbuka mengimbau seluruh pihak yang terlibat dalam dinamika internal PBNU untuk menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan atau melakukan tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
Harapan besar disandarkan kepada para pemimpin Jam’iyyah di PBNU agar dapat mengambil keputusan terbaik yang berorientasi pada kemaslahatan organisasi dalam jangka panjang.
Sebagai bentuk komitmen, forum ini juga menyatakan sikap tegasnya. Hasil musyawarah FKNM NU menyatakan bahwa mereka siap berdiri di garda depan untuk mendukung setiap langkah yang bertujuan menegakkan aturan main organisasi dan memperkuat struktur jam’iyyah dari pusat hingga ke tingkat paling bawah.
Tag
Berita Terkait
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Idrus Marham Usul Muktamar PBNU Dipercepat ke Mei 2026 demi Akhiri Konflik
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Kisruh PBNU, Kader Muda Serukan Patuhi AD/ART dan Hormati Ikhtiar Islah Kiai Sepuh
-
Sebut Upaya Pelengseran dari PBNU Batal demi Hukum, Gus Yahya Pantang Mundur
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
Terkini
-
Di Negara Ini Koruptor Dihukum Mati, Beda dengan Indonesia
-
Lebih dari 10 Negara Siap Bantu Bencana Sumatra: PM Jepang Hingga Pangeran Arab
-
Cak Imin 'Haramkan' Tepung Impor di Program Makan Gratis: Jangan Sekali-kali Pakai!
-
Beras Bantuan Kementan Rp60 Ribu Viral, KPK: Dugaan Penyimpangan Tetap Dipantau
-
Golkar: Legislator Harus Punya Kapasitas Memadai Lindungi Rakyatnya dari Bencana
-
Korban Bencana Sumatra Lampaui 1 Juta Jiwa, Pemerintah Belum Buka Pintu Bantuan Asing
-
Kompolnas dan Komisi Reformasi Polri Dalami Prosedur Pemilihan Kapolri dalam Audiensi Dua Jam
-
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, DPR Tegaskan Sanksi Tak Akan Ringan Meski Minta Maaf
-
DPR Desak Kemenhut Ungkap 12 Perusahaan Diduga Pemicu Banjir Sumatra dalam 30 Hari
-
Terungkap! Pesepeda yang Tewas Tabrak Bus TransJakarta Ternyata Vice President Sekretaris SKK Migas