- Bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam menyebabkan 192 korban meninggal dan membutuhkan 525 unit Huntara.
- Kecamatan Palembayan membutuhkan Huntara paling banyak (281 unit) untuk korban terdampak banjir dan tanah longsor.
- Dampak fisik meliputi 806 rumah rusak berat, rusaknya infrastruktur publik, serta matinya 5.025 ekor ternak warga.
Suara.com - Bencana hidrometeorologi yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyisakan kerusakan masif.
Pemerintah Kabupaten Agam kini berpacu dengan waktu untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi para penyintas.
Tercatat, sebanyak 525 unit Hunian Sementara (Huntara) sangat dibutuhkan untuk menampung warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat di tujuh kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Sabtu, menegaskan bahwa angka tersebut didapat setelah melakukan pendataan menyeluruh di 16 kecamatan terdampak.
"Dari pendataan, kita membutuhkan 525 unit hunian sementara untuk korban banjir bandang, banjir dan tanah longsor tersebar di tujuh kecamatan," ujarnya.
Sebaran Wilayah Terdampak
Berdasarkan data BPBD, Kecamatan Palembayan menjadi wilayah dengan kebutuhan Huntara tertinggi, yakni mencapai 281 unit.
Kerusakan ini tersebar di beberapa Nagari, antara lain Salareh Aia (143 unit), Salareh Aia Timur (83 unit), dan Tigo Koto Silungkang (38 unit).
- Selain Palembayan, kebutuhan Huntara juga mendesak di enam kecamatan lainnya:
- Kecamatan Tanjung Raya: 83 unit (terbanyak di Sungai Batang 45 unit).
- Kecamatan Palupuh: 53 unit.
- Kecamatan Malalak: 51 unit.
- Kecamatan Ampek Koto: 46 unit.
- Kecamatan Matur: 23 unit.
- Kecamatan Tanjung Mutiara: 11 unit.
Rahmat menjelaskan bahwa bantuan ini difokuskan pada warga yang kehilangan tempat berteduh.
"Ke 525 unit hunian sementara itu diperuntukkan bagi korban yang rumahnya rusak berat atau tidak mungkin dihuni korban," jelasnya.
Baca Juga: Video Longsor dan Banjir Bandang Terjang Danau Maninjau, Rumah Hancur dan Jalan Amblas
Duka Mendalam: 192 Meninggal Dunia
Di balik kerusakan infrastruktur, bencana ini meninggalkan duka mendalam. Data BPBD Agam mencatat total korban jiwa di sana mencapai 192 orang.
Hingga kini, 72 orang masih dinyatakan hilang, dengan jumlah pencarian terbanyak berada di Kecamatan Palembayan (66 orang).
Dampak kemanusiaan juga terlihat dari ribuan warga yang terpaksa mengungsi. Sebanyak 5.086 jiwa kini bertahan di pengungsian, dengan konsentrasi pengungsi terbesar berada di Kecamatan Tanjung Raya (2.821 orang) dan Palembayan (1.678 orang).
Sapuan banjir dan longsor tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga melumpuhkan infrastruktur vital dan ekonomi warga.
Berikut rincian kerusakan fisik yang tercatat:
Berita Terkait
-
Kisah Pria Sampai Sewa Alat Berat Sendiri, Demi Temukan Jasad Ibu yang Tertimbun Longsor di Agam
-
Tragedi Sumatra: 631 Tewas, 472 Hilang, Pemerintah Siapkan Hunian Pasca Bencana
-
Update Terbaru Banjir Bandang dan Longsor Agam: 86 Orang Meninggal, 88 Orang Hilang, 2.500 Mengungsi
-
Video Longsor dan Banjir Bandang Terjang Danau Maninjau, Rumah Hancur dan Jalan Amblas
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin