Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (Bali) lantaran harga sahamnya melonjak hanya dalam lima hari saja.
Kadiv Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy menyebutkan harga kumulatif saham Bali naik Rp855 per saham atau 142,5 persen, yakni dari harga penutupan Rp600 pada 13 Maret menjadi Rp1.455 pada 19 Maret 2014.
Karena itu BEI melakukan suspensi perdagangan saham Bali di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan Kamis sampai pengumuman lebih lanjut. Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Dikutip dari Antara, perusahaan yang berkantor pusat di Bali ini bergerak di bidang usaha penyedia menara telekomunikasi, jasa dan jaringan telekomunikasi. Sebagian besar kepemilikan sahamnya (85,27%) dikuasai PT Kharisma Cipta Towerindo dan 14,72 persen dikuasai masyarakat.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (Bali) lantaran harga sahamnya melonjak hanya dalam lima hari saja.
Kadiv Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy menyebutkan harga kumulatif saham Bali naik Rp855 per saham atau 142,5 persen, yakni dari harga penutupan Rp600 pada 13 Maret menjadi Rp1.455 pada 19 Maret 2014.
Karena itu BEI melakukan suspensi perdagangan saham Bali di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan Kamis sampai pengumuman lebih lanjut. Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Dikutip dari Antara, perusahaan yang berkantor pusat di Bali ini bergerak di bidang usaha penyedia menara telekomunikasi, jasa dan jaringan telekomunikasi. Sebagian besar kepemilikan sahamnya (85,27%) dikuasai PT Kharisma Cipta Towerindo dan 14,72 persen dikuasai masyarakat.
Tag
Berita Terkait
-
BEI 'Kunci' Enam Saham, Ada yang Melesat Ribuan Persen Hingga Terkena Suspensi Ketiga Kalinya!
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
IHSG Perkasa Meski Diguncang Jual Asing dan Gejolak Politik Indonesia, Ini Buktinya
-
Investor Kabur Bawa Rp 1,12 Triliun ke Luar Negeri, BEI: Mereka Akan Balik Lagi
-
Analisis IHSG Hari Ini di Tengah Pelemahan Wall Street
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun