Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/8/2014), ditutup turun sebesar 50,86 poin menyusul minimnya sentimen positif.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 50,86 poin atau 1,00 persen ke posisi 5.058,22. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 11,60 poin (1,33 persen) ke level 863,86.
Director Investment PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa kondisi bursa saham regional yang kurang bagus menjadi salah satu faktor IHSG BEI bergerak melemah.
Dari internal, lanjut dia, data-data ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini juga tidak ada yang signifikan pertumbuhannya.
Apalagi, masih adanya kisruh politik di dalam negeri membuat tingkat kenyamanan investor cenderung menurun.
"Secara fundamental baik di dalam negeri maupun global sentimennya cenderung negatif sehingga hal itu dijadikan salah satu alasan investor untuk mengambil posisi ambil untung," katanya.
Dari Amerika Serikat, dia menambahkan bahwa tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (the Fed) yang diekspektasikan naik lebih cepat dari perkiraan akan membuat beban bagi pertumbuhan investasi di negara-negara berkembang, salah satunya di pasar modal.
"Dengan meningkatnya suku bunga the Fed, akan mendorong dana global berpindah dari 'emerging market' ke pasar keuangan AS," katanya.
Kendati demikian, menurut Andreas Yasakasih, pelemahan indeks BEI merupakan konsolidasi sehat setelah mengalami tren penguatan dalam beberapa hari lalu.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 208.191 kali dengan volume mencapai 3,59 miliar lembar saham senilai Rp4,48 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 103 saham, yang melemah 216 saham, dan yang tidak bergerak 82 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 64,13 poin (0,26 persen) ke level 24.548,13, indeks Nikkei turun 160,52 poin (1,05 persen) ke level 15.159,79 dan Straits Times melemah 6,14 poin (0,18 persen) ke posisi 3.321,53. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T