Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia gagal bertahan di level 5.100. Pada sesi penutupan perdagangan, Jumat (24/10/2014), IHSG melemah 30,45poin atau 0,60 persen ke level 5.073,06.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa pelaku pasar saham di dalam negeri cenderung mengambil aksi ambil untung seraya mengantisipasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Pelaku pasar sedang mengantisipasi kenaikan BBM di awal November dan sentimen lainnya di dalam negeri," katanya.
Ia menambahkan bahwa tertekannya indeks BEI juga dikarenakan faktor teknikal, indeks BEI telah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir sehingga mendorong pelaku pasar untuk mengambil posisi ambil untung.
"Keadaan jenuh beli di IHSG meyebabkan aksi 'profit taking' harian," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar saham dapat memanfaatkan momentum pelemahan indeks BEI untuk kembali mengakumulasi saham karena naiknya harga BBM bersubsidi nantinya akan berdampak positif karena beban defisit APBN menjadi ringan.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan investor untuk perdagangan pada awal pekan depan (Senin, 27/10) diantaranya Vale Indonesia Tbk (INCO), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 184.694 kali dengan volume mencapai 4,17 miliar lembar saham senilai Rp4,80 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 30,98 poin (0,13 persen) ke level 23.302,20, indeks Nikkei naik 152,68 poin (1,01 persen) ke level 15.291,64 dan Straits Times melemah 11,51 poin (0,30 persen) ke posisi 3.225,21. (Antara)
Berita Terkait
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T