Suara.com - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau, Amran Tambi, mengatakan sebagian besar pengembang properti belum berani menaikkan harga rumah menengah dan mewah karena pertimbangan daya beli konsumen yang lesu selama dua tahun terakhir.
"Untuk harga jual rumah tahun ini banyak anggota REI yang belum berani menaikan karena daya beli masyarakat turun," kata Amran Tambi.
Ia mengatakan, para pengembang masih dalam tahap wait and see untuk mematok harga rumah menengah dan mewah sambil berharap kondisi perekonomian pada tahun ini membaik yang bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Terlebih lagi, pemerintah sudah dua kali menurunkan harga BBM bersubsidi pada awal tahun.
Hanya saja, ia mengatakan kebijakan penurunan harga BBM subsidi tersebut tidak banyak berdampak ke sektor properti. Sebabnya, harga barang bangunan dan material rumah terlanjur naik dan tidak turun menyesuaikan dengan harga BBM.
"Harga barang bangunan terlanjur naik, upah tukang terlanjur naik, dan belum turun juga. Sedangkan, harga jual kita belum berani menaikan karena melihat dulu daya beli masyarakat," katanya.
Meski begitu, ia mengatakan prospek bisnis properti di Provinsi Riau masih bagus karena kebutuhan rumah masih tinggi. Menurut dia, bisnis sektor tersebut akan kembali bergairah ketika dibantu dengan kebijakan kemudahan dari pemerintah, seperti rencana penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Kalau rencana PBB dihapus dan hanya bayar sekali pada awal pembelian rumah, dan BPHTB juga dihapus, saya menilai itu akan sangat baik untuk bisnis properti karena menstimulus masyarakat untuk memiliki rumah," katanya.
Sedangkan untuk program rumah murah atau Rumah Sejahtera Tapak (RST) di Riau, Tambi mengatakan tahun ini REI menargetkan membantun 8.000 unit tipe 36 di Riau. Harga jual rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini sudah ditentukan khusus untuk di Riau yakni Rp110 juta.
"Pemerintah juga memberikan subsidi bunga 7,25 persen dari bunga bank berlaku selama masa kredit berlangsung," katanya.
Ia mengatakan penjualan RST di Riau diprediksi akan makin meningkat apabila pemerintah jadi mengeluarkan kebijakan penambahan uang muka sebesar Rp4 juta untuk masyarakat berpenghasilan rendah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya