Suara.com - Presiden Joko Widodo menawarkan kesempatan seluas-luasnya kepada para investor dari Malaysia dalam berbagai bidang usaha seperti pembangunan jalan tol, infrastruktur kereta api, pelabuhan, bandar udara hingga pembangkit listrik untuk berinvestasi di Indonesia.
Ajakan itu ditegaskan Presiden Jokowi seusai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak di kantor Perdana Menteri, Putrajaya, Malaysia, Jumat, (6/1/2015).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan turut pula dibicarakan mengenai isu-isu bilateral yang menjadi prioritas seperti kerja sama perbatasan maritim, peningkatan perdagangan dan investasi, penanganan nelayan, pengiriman tenaga kerja serta membahas terkait pendidikan anak-anak untuk pekerja Indonesia di Sabah dan Serawak.
Untuk kerja sama perbatasan maritim kedua belah pihak sepakat untuk membentuk komite teknis dan ketua juru runding agar permasalahannya cepat diselesaikan.
"Soal perbatasan maritim sudah terlalu lama sehingga dengan adanya tim tersebut diharapkan bisa cepat diselesaikan," ungkap Presiden Jokowi.
Sedangkan mengenai penanganan nelayan yang masuk di wilayah yang masih abu-abu (belum disepakati) maka mereka tidak ditangkap tapi diusir untuk keluar dari wilayah tersebut.
Namun, lanjut Presiden, jika nelayan masuk di kawasan yang sudah jelas (teritorial) maka akan ditangkap serta diproses sesuai hukum dan kedaulatan masing-masing negara.
Sementara itu, dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua kepala negara membahas masalah pengiriman tenaga kerja yang nantinya diupayakan melalui satu saluran (chanel) sehingga perlindungan dan penanganannya bisa dilakukan bersama-sama.
Mengenai pengiriman tenaga kerja ini, Perdana Menteri Najib menyatakan bahwa pihaknya masih mengikuti perjanjian yang telah ditandatangan di Bali pada saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam hal ini, pihak Malaysia setuju untuk terus melakukan perbincangan dan diharapkan bisa melalui satu saluran saja.
"Jika dapat dibuat seperti itu, maka diharapkan pelatihan kepada calon tenaga kerja dapat diberikan lebih baik," ucap Najib.
Dalam pertemuan itu, juga dibahas mengenai pendidikan anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia yang jumlahnya cukup banyak. Presiden Jokowi menjelaskan bahwa keberadaan sekolah untuk anak pekerja tersebut sudah disetujui dan akan ditindaklanjuti proses pelaksanaannya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur