Suara.com - Kurs dolar AS melemah terhadap yen Jepang pada Senin (Selasa pagi WIB), didorong permintaan investor untuk aset-aset "safe-haven" di tengah semakin memudarnya pasar ekuitas global.
Di luar negeri, saham-saham Tiongkok merosot pada Senin karena investor ketakutan oleh data ekonomi lemah, sehingga mereka membuang sahamnya untuk mengunci keuntungan setelah reli pekan lalu, menenggelamkan indeks acuan ke dalam kerugian terburuk satu hari dalam delapan tahun terakhir.
Yen menguat 0,44 persen terhadap greenback dan diperdagangkan pada 123,24 pada akhir perdagangan.
Euro meningkat lebih dari satu persen terhadap dolar AS pada akhir perdagangan, karena data ekonomi dari Jerman keluar lebih baik dari yang diharapkan.
Indeks Iklim Bisnis Ifo untuk perdagangan dan industri Jerman naik menjadi 108 pada Juli dari 107,5 pada bulan lalu, perusahaan data Ifo yang berbasis di Munich mengatakan Senin. Angka terbaru mengalahkan konsensus pasar 107,2 dan pada tingkat yang konsisten dengan laju pertumbuhan positif.
Dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,71 persen menjadi 96,553 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1097 dolar dari 1,0980 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris menguat menjadi 1,5559 dolar dari 1,5511 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7282 dolar dari 0,7278 dolar.
Dolar AS dibeli 123,24 yen Jepang, lebih rendah dari 123,75 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9631 franc Swiss dari 0,9627 franc Swiss dan turun tipis menjadi 1,3031 dolar Kanada dari 1,3068 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur