Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar. Sayangnya, pengembangan di sektor ini masih minim.
"Kalau banyak turis yang datang ke Indonesia, devisa negara saya yakin akan meningkat. Saat ini penerimaan devisa Indonesia sekitar 10 miliar dolar AS. Ini sangat rendah dibandingkan negara-negara Eropa seperti Yunani, Italia dan Spanyol. Makanya, kalau pariwisata diperbaiki saat ini, dalam lima tahun ke depan devisa negara kita kami targetkan harus menjadi 20 miliar dolar AS,” kata Rizal di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Rizal menambahkan jika pariwisata dikembangkan secara maksimal, akan mendorong perekonomian karena penerimaan devisa negara akan meningkat seiring dengan meningkatnya wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
Selain itu, lanjut Rizal, pariwisata akan menciptakan tenaga kerja. Ia memprediksi jumlah tenaga kerja di bidang wisata akan naik dari tiga juta orang menjadi tujuh juta orang dalam lima tahun.
"Hanya butuh 3.000 dolar AS per pekerjaan. Kalau sektor lain itu bisa 50 ribu dolar AS hingga 100 ribu dolar per job. Makanya ini sebuah kesempatan bagi Indonesia dalam perbaikan ekonomi di masyarakat," katanya.
Untuk membantu mendorong kunjungan wisatawan asing, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari menambah negara penerima fasilitas bebas visa untuk masuk ke Indonesia serta mengembangkan 222 kawasan pengembangan pariwisata nasional.
"Tapi tadi rapat, kami putuskan akan fokus dulu di 10 lokasi wisata yang paling potensial untuk meningkatkan jumlah turis," katanya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menambahkan kesepuluh daerah tersebut yaitu Danau Toba, Gunung Bromo, Mandalika (NTB), Morotai (Maluku), Tanjung Lesung (Banten), Labuan Bajo, Flores (NTT), Kepulauan Seribu (Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Belitung, dan Yogyakarta.
Basuki menjelaskan perbaikan dan pembangunan pariwisata di 10 daerah tersebut akan terfokus pada perbaikan jalan, kawasan wisata dan air minum. Hal ini dilakukan agar memberikan kenyamanan bagi masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
“Ya pembangunannya itu kawasannya akan kita perbaiki, pembangunan jalan agar mempermudah akomodasinya dan fasilitas air minum yang bersih dan memadai. Ini jadi fokus kita di 2016. Bukan berarti daerah lain akan dilupakan. Ada 25 daerah sebenarnya, tapi fokus dulu di 10 daerah ini,” kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?