Suara.com - Perusahaan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Provinsi Riau menyatakan, merugi hingga Rp7,2 triliun terutama akibat berkurangnya produktivitas, dan bertambahnya biaya operasional akibat asap melanda sejak dua bulan terakhir.
"Asap berasal dari kebakaran lahan dan hutan itu kini lebih besar dari tahun 2014, walaupun hotspot di Riau relatif minim dibandingkan provinsi lain," kata Saur Sihombing, pengurus Gapki Riau di Pekanbaru, Kamis (17/9/2015).
Menurut Saur, kerugian sebesar Rp7,2 triliun itu juga termasuk rendahnya kualitas buah sawit karena penyerbukan bunga sawit menjadi tidak sempurna akibat asap.
Kerugian juga meliputi berkurangnya pendapatan PAD dari sektor perkebunan sawit akibat produksi terkontaminasi oleh asap.
"Namun demikian pemerintah daerah harus yakin bahwa perusahaan tidak lagi membakar lahan, kendati memang ada perusahaan di Riau hanya ada satu kebakaran di areal konsesi perusahaan berbasis perkebunan sawit yaitu PT Langgam Inti Hibrida (anggota Gapki) di Kabupaten Pelalawan," katanya.
Akan tetapi, katanya, kebakaran tersebut tidak berunsur kesengajaan, sedangkan pemadaman sulit dilakukan karena terkendala oleh minimnya sumber air. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah menyediakan alat berat di setiap desa agar masyarakat pemilik lahan perkebunan tidak lagi melakukan pembakaran ketika ingin membuka areal perkebunan baru.
"Kebijakan ini harus dilakukan, karena masyarakat tidak memiliki anggaran besar untuk membeli alat tersebut," katanya.
Ia juga meminta UU yang mengizinkan pembakaran lahan seluas 2 hektare dicabut guna menghapuskan kebiasaan masyarakat untuk kembali membakar lahan. Selain itu juga diperlukan upaya konkret dan permanen untuk penanggulangan kebakaran termasuk melibatkan dan memperkuat peran serta masyarakat desa.
Ia menyatakan Gapki juga terlibat dalam aksi sosial penanggulangan dampak asap dengan mendistribusikan peralatan dan bahan pokok untuk masyarakat.
"Kami telah membuka Posko bencana asap di Rimbo Panjang, dengan memberikan beras, minyak goreng bahkan membagikan 1.000 masker pada masyarakat serta aktif dalam penanggulangan kebakaran dan dampak asap," katanya.
Ia menambahkan bahwa Gapki mendukung tindakan hukum oleh pemerintah untuk menemukan akar masalah dan penyebab kebakaran lahan. (Antara)
Berita Terkait
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Ulas Sektor Batu Bara dan Kelapa Sawit, CEO Hasnur Group Ungkap Tantangan Bisnisnya
-
Jadi Kado HUT RI ke-80, PLN Kini Mampu Ubah Limbah Sawit Menjadi Listrik
-
Prabowo Ungkap Keanehan Saat Jadi Presiden: Minyak Goreng Langka, Hingga Tingginya Harga Pangan
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?