Suara.com - Bank Pembangunan Daerah PT Bank Sumsel Babel siap meluncurkan uang elektronik bernama BSB Cash pada awal November 2015.
Direktur Bank Sumsel Babel Muhammad Adil di Palembang, Jumat mengatakan, produk ini dikeluarkan untuk memanfaatkan momen semakin meningkatnya tren penggunaan alat pembayaran berbasis kartu.
Selain itu, produk ini merupakan wujud dukungan perusahaan pada Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
"Kartu ini akan menyasar kaum muda karena kartu ini bisa digunakan di merchant-merchant yang sudah bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel. Tidak menutup kemungkinan dapat juga digunakan untuk alat pembayaran parkir elektronik," kata dia.
Ia mengemukakan, perusahaan menjajal produk ini karena menawarkan potensi yang cukup besar mengingat pangsa pasar Bank Sumsel Babel mencapai 58 persen per Juni lalu dari 1,8 juta nasabah.
Untuk jangka pendek, Adil mengatakan, perusahaan akan mencetak 20.000 keping kartu BSB Cash dengan maksimal nominal Rp1 juta.
"Dari sisi IT, Bank Sumsel Babel sudah bisa disejajarkan dengan bank-bank nasional lainnya. Dalam waktu dekat, kartu akan dicetak," ujar dia.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Sumsel Hamid Ponco Wibowo mengatakan perbankan harus gencar mendorong nasabah dan masyarakat menggunakan transaksi nontunai dengan cara mengeluarkan produk berbasis teknologi.
"Pengaruh teknologi komunikasi (telepon seluler) sampai ke daerah terpencil dengan pengguna mencapai 270 juta jiwa atau melebihi jumlah penduduk karena banyak yang memiliki ponsel lebih dari satu. Artinya, kalangan perbankan harus memanfaatkan potensi ini untuk mendorong transaksi nontunai," kata dia.
Penggunaan alat pembayaran nontunai di Indonesia terbilang masih rendah dibandingkan negara lain di Asia karena dipengaruhi oleh budaya.
Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia pada 2013, sebagian besar masyarakat Indonesia ingin melihat barang terlebih dahulu sebelum membayar.
Dari rentang poin 1-100, jumlah transaksi tunai mencapai 84,1 atau menurun dari 95,5 jika dibandingkan 2012, kemudian pemakaian kartu debit dari 2,5 menjadi 5,4 poin, lalu kartu kredit dari 1,6 menjadi 9,9 poin. Untuk e-money relatif stabil di kisaran 0,3 poin, dan voucer dari 0,1 menjadi 0,4 poin.
Berita Terkait
-
BPD Andalkan Siskeudes Dorong Pembangunan Daerah
-
Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Baru Kasus Korupsi Sritex
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Yuddy Renaldi Mundur Mendadak, Yusuf Saadudin Ditunjuk Jadi Pengganti Dirut Bank BJB
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun