Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID) menilai konsep Green City atau kota hijau sudah sangat mendesak untuk diterapkan. Hal ini lantaran, jumlah penduduk kota Indonesia mencapai 51,2 persen.
Angka ini menempati posisi kedua tertinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya. Hingga 2025 jumlah pendiduk pusat kota akan bertambah hingga 68 persen.
"Semakin banyaknya penduduk, dibutuhkan energi juga yang berlimpah. Tapi pembaruan energi tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat," kata Jan Roenfeld dalam kata sambutannya di acara Green City Indonesia yang di gelar di Atama Jaya, Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Kini, lanjut dia, kebutuhan negara di beberapa bidang kian besar terhadap pengelolaan sampah, perbaikan kualitas udara, penanganan air minum dan penanganan pembuangan air seperti pengadaan energi. Oleh sebab itu, sudah saatnya Indonesia mencari energi alternatif. Hal ini juga untuk mewujudkan target pemerintah untuk mengurangi emisi CO2.
"Pemerintah Indonesia sudah siap mengantisipasi hal tersebut. Emisi CO2 akan ditekan menjadi 26 persen hingga tahun 2020. Gedung-gedung dibangun dengan konsep ramah lingkungan. Untuk keperluan tersebut, satu institusi nasional telah didirikan pada tahun 2013 yang membidangi gedung ramah lingkungan dan mengesahkan sertfikat atas hal tersebut," katanya.
Pihaknya mengklaim, Energi alternatif akan menghasilkan sebanyak 25 persen dari energi campuran yang dimiliki negara ini hingga tahun 2025. Untuk memenuhi energi alternatif maka diberlakukan biaya sesuai kebutuhan untuk tenaga air, geothermal, tenaga surya sama halnya seperti penggunaan teknologi, pengolahan sampah. Dalam hal pengolahan sampah dan penanganan air minum terdapat beragam proyek daerah dan berskala nasional yang masih dalam tahap perencanaan atau konversi, itu semua akan didukung oleh program-program bantuan pengembangan dan Kerjasama-Swasa-Umum (PPP).
"Iniah pentingnya kita mengedukasi masyarakat, bagaimana menciptakan sebuah kota yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan kompetisi atau seminar green city Indonesia. Dengan begitu, ide-ide kreatif masyarakat dapat diwujudkan dan diimplementasikan pada daerahnya masing-masing," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Rumah Subsidi Laris! Realisasi Sudah 221 Ribu Unit dari Kuota 350 Ribu Tahun Ini
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Impian Punya Rumah Terjangkau Segera Terwujud 25 Ribu Unit Subsidi Siap Meluncur Bulan September
-
Sempat Viral Rumah Subsidi 18 Meter Persegi, Menteri PKP Minta Maaf
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi