Suara.com - PT Pertamina menyatakan perjanjian Blok Mahakam yang direncanakan selesai akhir 2015 diperkirakan baru selesai pada awal 2016.
"Kemungkinan kontraknya tidak akan selesai tahun ini. Mungkin tahun depan akan selesai. Itu PSC-nya. Awal tahun," ujat Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Ia mengatakan perjanjian Blok Mahakam hingga kini masih dalam proses berupa pembahasan penyusunan kontrak bagi hasil atau 'Production Sharing Contract' (PSC).
Hingga kini, ujar dia, Pertamina dan pemerintah belum menyepakati skema bagi hasil.
Menurut dia, pemerintah mengusulkan skema "cost over revenue sharing" yang berdampak porsi yang lebih besar untuk pemerintah.
Sedangkan untuk "signature bonus", kata Syamsu, baru akan dihitung berdasarkan nilai aset untuk menentukan seberapa besar yang harus dibayar Pertamina.
Pembahasan PSC tersebut, kata dia, hanya melibatkan Pertamina dan pemerintah, sedangkan dengan pihak lain pihaknya hanya membahas mengenai transisi.
"Memang Mahakam ini kan 100 persen dikasih ke Pertamina. Jadi PSC termnya itu antara Pertamina dan Pemerintah. Kalau partner mau ikut, ya kalau sudah share down kita. Jadi kita tidak tergantung dengan partner untuk bicara PSC term," tutur Syamsu.
Jika pihak lain ingin turut serta dalam Blok Mahakam, kata dia, maka pihak tersebut harus membeli saham ke Pertamina dan telah dibatasi maksimal sebesar 30 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
KPK Ungkap Ada Pengkondisian Mesin EDC dalam Kasus Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
-
Nasib BBM SPBU Swasta Masih Belum Final, ESDM Sebut BU-Pertamina Masih Negosiasi
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat