Suara.com - Pakistan akan memprivatisasi perusahaan penerbangan nasionalnya pada Juli mendatang. Keputusan ini diungkapkan seorang menteri pada Selasa (8/12/2015), setelah bertahun-tahun merugi dan salah urus yang telah merusak reputasi maskapai tersebut.
Pengumuman yang secara luas diantisipasi itu memicu protes dari karyawan Pakistan International Airlines (PIA) dan partai oposisi utama.
"Kami berencana untuk memprivatisasi PIA karena kerugian keuangan yang besar dan berulang," Menteri Privatisasi Mohammad Zubair mengatakan kepada AFP.
Setelah pemerintah menyetujui penjualan, Komisi Privatisasi akan mencoba untuk menjual maskapai yang sedang kesulitan itu di pasar internasional.
Zubair mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan bentuk privatisasinya, tetapi salah satu pilihannya adalah menjual 26 persen dari total saham bersama dengan kontrol manajemen.
"Kami akan mengadakan road show di Timur Tengah dan Tiongkok serta di Eropa untuk menemukan pembeli," tambahnya.
Pemerintah akhir pekan lalu mengonversi statusnya milik negara PIA menjadi sebuah "entitas komersial" melalui sebuah ketetapan, tetapi menghentikan sementara pengumuman rencana privatisasinya.
Tindakan itu memicu reaksi sengit di antara 15.000 karyawan PIA, yang berunjuk rasa di bandara utama di seluruh negara itu pada Senin dan Selasa.
"Ini adalah protes damai kami terhadap rencana pemerintah," kata Shamim Akmal, perwakilan karyawan senior.
Kerugian kumulatif PIA mencapai 227 miliar rupee (2,2 miliar dolar AS) pada Juni lalu.
Pemerintah telah menyuntikkan 12 hingga 15 miliar rupee per tahun untuk mempertahankan maskapai tetap hidup dan membayar karyawan.
PIA, salah satu maskapai penerbangan terkemuka di dunia sampai tahun 1970-an, sekarang sering mengalami pembatalan dan penundaan penerbangan dan telah terlibat dalam berbagai kontroversi selama bertahun-tahun, termasuk memenjarakan seorang pilot mabuk di Inggris pada 2013.
Maskapai juga telah menghadapi masalah-masalah mendapatkan izin keamanan penerbangan kargo ke Uni Eropa.
PIA juga secara tradisional membagikan puluhan ribu tiket gratis setiap tahun, yang berkontribusi terhadap kerugian.
"Jika ada yang memiliki rencana lebih baik (kecuali privatisasi), kami siap mendengarkan itu," kata menteri. (Antara)
Berita Terkait
-
King Abdi MasterChef Alami Pengalaman Tak Menyenangkan di Maskapai Penerbangan
-
Sudah Gembar-Gembor, Ternyata Indonesia Airlines Belum Punya Punya Izin Terbang
-
Ambisi Penerbangan India: Investasi Raksasa dan Prospek Karier Pilot yang Menggiurkan
-
Minyak Goreng Bekas Jadi Bahan Bakar Pesawat? Inovasi Spanyol Guncang Industri Penerbangan
-
Inikah Pesaing BYD yang Datang Dari Maskapai Penerbangan? Gunakan Chipset Snapdragon
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat