Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution hari ini, Rabu (27/1/2016) melepas tim sosialisasi Biodiesel B20 ke 13 kota.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membantah isu-isu negatif yang beredar dimasayarakat terkait energi Biodiesel yang dinilai masih tidak aman. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyukseskan program B20 untuk meningkatkan pengunaan energi Biodiesel.
“Kenapa sosialisasi ini menjadi sangat penting, selain untuk mensosialisasikan kegiatan ini juga memberikan pengetahuan dan informasi yang detail terkait energi biodiesel yang dinilai tidak aman. Banyak yang belum tahu soal ini, makanya kami mengajak semuanya untuk bersama-sama menyukseskan program B20 ini,” kata Darmin di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Rabu (27/1/2016).
Bahkan ia menjamin, bahwa energi biodiesel ini sangat aman digunakan pada mesin. Pasalnya, bahan yang digunakan menggunakan bahan-bahan energi nabati yang diklaim sama sekali tidak akan merusak mesin kendaraan.
"Masyarakat kita kadang ada isu aneh kalau biosolar banyak akan berimbas ke mesin. Kita mau tunjukkan kalau ini baik-baik saja. Ini aman dan tidak menganggu mesin,” kata Darmin.
Ia juga menjelaskan, selain meningkatkan penggunaan biodiesel, kegiatan ini juga bertujuan untuk dan meningkatkan nilai tambah serta memperluas lapangan kerja. Ia pun meyakini, dengan meningkatnya penggunaan biodiesel di kalangan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Indonesia.
"Biodisel sebagai produk turunan sawit, memiliki manfaat ganda bahkan manfaat multiple. Baik untuk mendukung industri sawit itu sediri juga mendukung ketahanan energi nasional dan mengembangkan industri sampai ke hilir," tegasnya.
Darmin mengatakan, tim roadshow tersebut terdiri dari penguji solar dan biodiesel yang ahli di bidang B20, yang nantinya akan melakukan sosialisasi di 13 kota, yakni Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Jember, Malang, Solo, Jogja, Dieng, Bandung, Serang, Merak, dan Bali. Roadshow ini akan diselenggarakan mulai hari ini, Rabu (27/1/2016) hingga 11 Februari 2016 di Bali, dan perjalanan ini akan menempuh jarak 4 ribu kilometer.
Berita Terkait
-
Ada Rentetan Demo, Kemenko Ekonomi: Yang Penting Damai, Jangan Sampai Bikin Investor Kabur
-
Menko Airlangga Blak-blakan WTO Dukung RI dalam Sengketa Biodiesel dengan Uni Eropa
-
Airlangga Sebut Indonesia Kalahkan Uni Eropa, Bea Masuk Biodiesel Diusulkan Dicabut
-
Tak Jadi 1 Januari 2026, Pemerintah Mundurkan Rencana Peluncuran BBM Baru
-
Siap-siap! Bahan Bakar B50 Siap Dipakai 2026
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
India Bebaskan Pajak Bahan Pokok dan Kurangi Gunakan Produk Asing
-
Wirausahawan Muda Bakal Bermunculan Lewat Indonesian Entrepreneur Project
-
Mau Investasi AI, SoftBank Group Pangkas 20 Persen Karyawan
-
Pembiayaan KPR Bank Mega Syariah Raup Rp 334 Miliar
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Senin Pagi, Cek Saham yang Melonjak
-
Gelar RUPSLB, Emiten Produsen Gas Industri SBMA Rombak Jajaran Direksi Hingga Diversifikasi Bisnis
-
Gedung Pencakar Langit Paling Tips di Dunia Sewakan Penthouse Seharga Rp 1,8 Triliun
-
Emas Antam Harganya Masih Tinggi Dibanderol Rp 2.123.000 per Gram
-
Kenaikan Harga Bahan Pokok Terus Tinggi, Kelas Menengah Banyak Kesulitan Bayar
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram