Suara.com - Sejumlah jalur kereta api Trans Sumatera untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan saat ini masih tahapan pembebasan lahan sehingga sangat membutuhkan dukungan masyarakat terkait harga jual tanah.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Jaka Jarkasi di Palembang, Jumat, mengatakan, saat ini KAI sedang menyediakan lahan untuk jalur Stasiun Kertapati-Simpang sejauh 12 kilometer dan jalur Lembak-Prabumulih (6 km) yang masuk dalam jalur Palembang-Prabumulih sejauh 78 km.
Kemudian, juga menyediakan lahan untuk jalur Prabumulih-Panimur (11 km), dan Prabumulih-Tanjung Rambang (13 km).
"Seluruh jalur ini direncanakan double track, dan saat ini yang sudah tahapan kontruksi baru jalur Lembak-Simpang sejauh 60 km dan baru merampungkan sekitar 50 km, sisanya yakni Simpang-Kertapait, Lembak-Prabumulih, dan dua lagi proyek setelah Prabumulih sedang pembebasan lahan," kata dia.
Ia mengemukakan, untuk jalur kereta api Trans Sumatera ini akan langsung terhubung dengan jalur rel di dua provinsi terdekat yakni Jambi dengan menyambung dari Stasiun Simpang (Palembang) dan Lampung melalui jalur Cempako menuju Rejosari (Lampung).
"Saat ini semua daerah bekerja untuk membangun jalur Trans Sumatera sejauk 2.500 km. Khusus wilayah Sumbagsel ditargetkan dimulai pada tahun ini," kata dia.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada kunjungan ke Sumsel menijau jalur Palembang-Prabumulih, mengatakan, penyediaan lahan menjadi tantangan dalam mewujudkan jalur Kereta Api Trans Sumatera yang dibangun untuk mendukung aktivitas masyarakat dan mempermudah akses transportasi di Pulau Sumatera "Tantangannya pengadaan lahan karena banyak jalur baru yang dibuat, bukan memanfaatkan jalur yang ada sejak zaman Belanda. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar menjual tanah dengan harga wajar," kata dia.
Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan Kereta Api Trans Sumatera dari Aceh hingga Lampung dibagi dalam empat kluster dengan target selesai pada 2018.
Kluster pertama di Provinsi Aceh, kluster kedua di Sumatera Utara, kluster ketiga di Sumatera Barat, dan kluster keempat di Sumatera Bagian Selatan.
Proyek pembangunan Kereta Api Trans Sumatera dari Aceh hingga Lampung diperkirakan menelan biaya Rp313 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
KAI Daop 9 Jember Catat 12 Kasus Vandalisme 'Batu di Atas Rel' Sejak Awal 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%