Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana PT Mahaka Radio Integra Tbk sebagai emiten ketiga di tahun 2016.
"Mahaka Radio Integra Tbk merupakan emiten saham ketiga di tahun 2016 atau emiten saham ke-524 yang tercatat di BEI. Saham perseroan dicatatkan dengan kode MARI," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam sambutan peresmian pencatatan saham perdana Mahaka Radio Integra Tbk di Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Tito Sulistio mengharapkan aksi korporasi Mahaka Radio Integra Tbk melalui penawaran umum perdana saham (IPO) dapat menjadi salah satu sarana untuk menggalang dana dalam rangka mengembangkan usahanya.
"Namun lebih dari itu, di dunia usaha perusahaan publik dipandang lebih profesional, transparan, dan akuntabel," kata Tito.
Ia juga mengharapkan bahwa manajemen Mahaka Radio Integra Tbk dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG), diantaranya dengan melakukan keterbukaan informasi baik kepada regulator maupun kepada publik serta memastikan terselenggaranya kepatuhan terhadap peraturan pasar modal.
"Penerapan GCG akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan sehingga mendukung tercapainya perusahaan yang sehat dan berdaya saing global," katanya.
Pengembangan usaha Di tempat sama, Direktur Utama MARI Adrian Syarkawi mengatakan dari aksi korporasi ini, perseroan meraih dana sebesar Rp51 miliar. Rencananya, sebesar 40 persen dari dana itu akan digunakan untuk membayar utang perbankan dan sisanya 60 persen untuk melakukan pengembangan usaha di industri digital.
"Radio, khususnya di Indonesia masih menjadi media yang tetap berkembang. Ke depannya perseroan akan menjawab perkembangan pola masyarakat khususnya di bidang digital yang berbasis 'audio content'," katanya.
Sementara itu, Komisaris Utama MARI Erick Thohir mengemukakan perseroan memiliki kinerja positif, hal itu dapat dilihat dari marjin EBITDA di atas 40 persen dan marjin laba bersih di atas 30 persen, menunjukan profitabilitas perseroan yang relatif tinggi.
"Kami optimis akan membagikan dividen 502 persen, melihat dari 'track record' anak perusahaan MARI yang secara konsisten membagikan keuntungan dalam tiga tahun terakhir," katanya.
Sebelumnya, PT Bank Artos Indonesia Tbk tercatat sebagai emiten pertama pada tahun 2016. Bank Artos melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (12/1/2016). Kemudian PT Mitra Pemuda Tbk tercatat menjadi emiten kedua dengan melakukan IPO pada Rabu (10/2/2016).
Pada tahun 2016 ini, BEI menargetkan jumlah perusahaan IPO sebanyak 35 emiten.(Antara)
Berita Terkait
-
Kapasitas, Bukan Politik: Dua Alasan Utama di Balik Penunjukan Arif Satria Sebagai Kepala BRIN
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?