Suara.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengaku tidak bisa menarik pajak dari nama-nama pengusaha yang ada dalam dokumen "Panama Papers" yang menghebokan dunia dalam beberapa minggu terakhir.
Pasalnya, nama-nama yang ada dalam dokumen tersebut hampir sama dengan data-data yang dimiliki oleh DJP. Selain itu, nama-nama yang ada didalam Panama Papers tidak lengkap, sehingga pemerintah memilih menggunakan data DJP yang dinilai lebih lengkap untuk menarik pajak.
“Kalau nama-nama yang ada di Panama Papers itu hanya nama saja, kita nggak bisa narik pajaknya. Data yang kita miliki lebih lengkap. Kami dapat data itu sejak tahun lalu dari otiritas negara-negara G20, jadi kita gunakan data kita,” kata Direktur Jenderal Ken Dwijugiasteadi dalam diskusi "Repatriasi Nasional vs Keadilan Publik" yang diselenggarakan HIPMI di Menara Bidakara,Jakarta Selatan, Rabu (13/4 2016).
Selain itu, lanjut Ken, data yang dimiliki oleh DJP sudah sangat lengkap, dimana tercantun nomer rekening para wajib pajak, bank yang digunakan, dan jumlah uang yang dimiliki oleh para WB. Sedangkan, data-data yang ada di dalam Panama Papers hanya SPV atau Special Purpose vehicle.
"Jumlah kekayaan mereka ada. Jumlahnya berapa, itu bukan kewenangan saya menjawab. Pokoknya banyak," katanya.
Kendati demikian, ia mengaku data-data yang ada dalam Panama Papers hanya digunakan untuk mencocokkan nama-nama saja untuk membantu pemerintah dalam menarik pajak para WNI yang menyimpan dananya di luar negeri.
“Kami pasti akan mncocokkan, tapi kalau patokan agak sulit karena kurang lengkap. Hanya referensi saja,” kata Ken.
Berita Terkait
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Sosok Ken Dwijugiasteadi: Eks Dirjen Pajak Terjerat Dugaan Kasus Tax Amnesty
-
Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Dicekal, Tak Bisa ke Luar Negeri
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda