Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan harga-harga bahan makanan, yang menjadi penyebab utama terjadinya inflasi bulan lalu, masih relatif terkendali hingga pertengahan April 2016.
"Kalau sampai saat ini masih banyak yang terkendali, tapi nanti kita lihat lagi pengaruhnya (ke inflasi April), karena masih ada setengah bulan lagi," katanya di Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Suryamin menjelaskan beberapa harga bahan makanan, yang biasanya memberikan kontribusi terhadap inflasi seperti beras, bawang merah dan daging ayam, masih memperlihatkan adanya tren penurunan.
"Sampai sekarang masih normal, apalagi harga beras sedang turun, karena masih ada yang panen. Daging ayam juga turun (harganya). Tapi ada beberapa yang masih naik karena faktor hujan seperti cabai," katanya.
Suryamin mengatakan laju inflasi pada April tidak akan tercatat tinggi, apabila pemerintah bisa mengendalikan harga beberapa komoditas yang memiliki bobot tinggi terhadap inflasi, seperti beras maupun bahan bakar minyak.
Sebelumnya, BPS mencatat laju inflasi nasional pada Maret 2016 sebesar 0,19 persen, karena harga-harga bahan kebutuhan pokok dalam periode ini relatif terkendali dan tidak bergejolak terlalu tinggi.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi Maret adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, emas perhiasan, bawang putih, minyak goreng, mi, rokok kretek dan rokok kretek filter.
Sedangkan komoditas yang harganya turun pada Maret dan menekan inflasi adalah daging ayam ras, telur ayam ras, tarif listrik, beras, tarif angkutan udara, ikan segar, kentang, bensin pertamax dan wortel.
Sementara, laju inflasi pada April 2015 tercatat mencapai 0,36 persen, atau termasuk yang tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk periode yang sama. Salah satu penyebab inflasi April tahun lalu adalah kenaikan harga bahan bakar minyak. (Antara)
Berita Terkait
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
Kenaikan Harga Emas Mulai Rasuki Inflasi RI
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok