Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pihaknya tidak ingin industri digital yang kini tumbuh pesat terkekang oleh berbagai aturan.
Untuk itu, menurut dia dalam seminar "Managing Disruption Amidst Change" yang digelar di Operation Room Gedung DPR, Kamis malam (28/4/2016), pihaknya menerapkan kebijakan yang tidak terlalu mengatur.
"Kita mendorong industri sendiri yang mengatur, 'self regulated', karena mereka lebih paham. Kominfo membuat koridornya," katanya.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut Manajer Uber di Indonesia Alan Jiang, CEO bubu.com Shinta Dhanuwardoyo, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, Direktur Bluebird Robert R Rerimasie dan Pakar Ekonomi Digital UI Fithra Faisal Hastiadi.
Rudiantara mengatakan sejauh ini banyak hal-hal terkait dengan perizinan dibenahi dan dipangkas.
Selain itu bagi para "start up" tidak perlu mengajukan izin ke kementeriannya, cukup dengan mendaftarkan saja.
Menteri juga menyampaikan dirinya menolak pihaknya melakukan sertifikasi terhadap industri, namun mendorong agar industri melalui asosiasinya yang melaksanakan akreditasi.
"Untuk apa sertifikasi, kita tidak lebih paham dari mereka. Kalau industri yang mengakreditasikan lebih paham," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa pemerintah mendorong ekonomi digital semakin cepat tumbuh.
Di antaranya dengan pembangunan infrastruktur jaringan broadband palapa ring. Dengan palapa ring pemerintah menargetkan pada 1 Januari 2019, seluruh kota dan kabupaten di Indonesia dapat terhubung dengan serat optik.
Selain itu pemerintah juga telah membuat cetak biru pengembangan e-comerce yang diharapkan pada 2020 dapat mencapai 130 miliar dolar AS atau 10 kali lipat dibandingkan 2014.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan agar pemerintah tidak terlalu mengekang industri digital yang kini tumbuh. Industri tersebut menurut Fahri merupakan masa depan Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Wirausahawan Muda Bakal Bermunculan Lewat Indonesian Entrepreneur Project
-
eFishery Hancur? Gibran Huzaifah Ditangkap, Masa Depan Startup Unicorn Dipertanyakan
-
Gibran Huzaifah Eks CEO eFishery Kantongi Kekayaan Rp 1,6 Triliun Sebelum Ditangkap
-
Jejak Gibran yang Manipulasi Laporan Keuangan Perusahaannya Sendiri
-
Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa