Suara.com - Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan jelang bulan puasa dan lebaran, KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) melakukan serangkaian inspeksi mendadak (sidak) di beberapa kota, yang diawali dengan sidak distribusi bawang merah di Jawa Timur pada Senin, (9/5/2016).
Sidak bawang merah yang difokuskan di Kabupaten Nganjuk ini dipimpin oleh Ketua KPPU Muhammad Syarkawi Rauf dengan fokus untuk melihat langsung di lapangan. Ada tiga tujuan yang hendai dicapai KPPU dengan sidak ini.
"Pertama, apakah kenaikan harga bawang merah mencapai sekitar Rp. 40.000 - Rp. 45.000 karena berkurangnya pasokan akibat dari produksi atau panen yang menurun? Kedua, apakah rantai distribusi pemasaran bawang merah yang terlalu panjang menyebabkan tingginya harga, dimana masing-masing titik distribusi mengambil margin yang terlalu besar. Ketiga, apakah terdapat pengusaan pasar dalam salah satu titik distribusi dimana beberapa perusahaan besar atau pedagang besar menahan pasokan ke pasar yang menyebabkan kelangkaan pasokan sehingga harga menjadi naik," kata Syarkawi dalam keterangan resmi, Senin (9/5/2016).
Melalui sidak ini KPPU ingin memberikan signal ke pelaku pasar bahwa pedagang-pedagang besar tersebut secara terus menerus dimonitor atau diawasi perilakunya oleh KPPU, sehingga diharapkan pelaku pasar tidak melakukan tindakan anti persaingan atau praktek kartel seperti yang terjadi pada distribusi bawang putih dan daging sapi beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, informasi yang dikumpulkan melalui sidak ini akan menjadi dasar bagi KPPU dalam menyampaikan saran kepada pemerintah terkait pasokan bahan kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran (Juni-Juli 2016).
KPPU akan mendorong intervensi pemerintah sehingga harga bawang merah menjadi lebih murah hingga hanya sekitar Rp. 20.000 - Rp. 25.000 dari harga sekarang bahkan mencapai Rp. 60.000,- di bebebrapa kota besar.
Intervensi pemerintah dapat dilakukan pada tahap pra-tanam dgn memberikan bantuan permodalan kepada petani bawang. Sementara paska panen pemerintah diharapkan ikut menyerap bawang petani untuk menatabilkan harga.
Saat ini, impor bawang merah tidak diperlukan karen prinsipnya Indonesia surplus bawang merah. Tahun laku, produksi bawang merah diperkirakan sekitar 1,2 juta ton dan konsumsi hanya 980.000 ton. Artinya ada surplus sekitar 220.000 ton.
"Impor bawang merah bukan solusi, tetapi perlu manajemen stok bawang merah nasional," jelas Syarkawi.
Terhadap tindakan anti persaingan misalnya penimbunan atau penahanan pasokan yang dilakukan secara bersama-sama oleh pedagang besar saja, KPPU segera melakukan investigasi. "Jika terdapat alat bukti yang maka akan dilanjutkan terhadap proses perkara," tutup Syarkawi.
Berita Terkait
-
Ngeri, Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Ini Simpan Ribuan Mayat yang Belum Terungkap
-
Harga Bawang dan Kebutuhan Dapur Naik, Minyak Goreng Tembus Rp22 Ribu per Liter
-
Dugaan Kartel Bunga, Pakar Nilai Industri Pindar Tak Berada di Satu Pasar yang Sama
-
Bank Indonesia Punya Cara Turunkan Harga Bawang, Begini Strateginya
-
Akademisi Nilai Aturan Asosiasi Bukan Dasar Kartel Bunga Pindar
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga