Suara.com - Kekayaan adalah hasil akumulasi, bukan apa yang Anda hasilkan. Jika Anda harus berhenti bekerja besok, berapa lama Anda dapat mempertahankan gaya hidup Anda sekarang? Itu yang membuat Anda kaya.
Anda mempunyai gaji Rp10.000.000 per bulan namun ketika ditanya oleh sebuah survei, lembaran isian mengatakan ‘tidak termasuk cicilan’. Ini berarti bahwa yang menjadi kekayaan Anda sekarang adalah yang sudah Anda miliki. Barang icilan, sebelum lunas, bukanlah milik Anda. Sehingga dalam kasus gaji di atas, setelah dikurangi cicilan, dan pengeluaran, bisa jadi hasilnya adalah nol. Ini bergantung erat dengan kebiasaan belanja Anda terutama belanja yang dibiayai oleh kredit.
Jadi seberapa kayakah Anda? Jika pertanyaan tersebut membuat Anda menggeliat, itu berita bagus. Tanpa menghiraukan berapa banyak penghasilan Anda, kekayaan Anda mulai bertumbuh jika Anda mulai berpikir tentang uang dan memperlakukan uang secara berbeda:
1. Cadangkan dana tak terduga
Mulailah dengan dana darurat tidak terduga. Targetkan Rp5.000.000,- dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 3 – 6 bulan.
2. Selesaikan Utang-utang
Utang adalah musuh kekayaan. Walaupun demikian, ketika seseorang hendak memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (televisi, perabot elektronik, mebel, dsb), pada umumnya, harus membayarnya dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau. Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan, ongkos kesehatan, juga berbasis kredit. Bijaksanalah dalam berhutang karena hutang adalah musuh kekayaan. Bedakanlah dengan seksama mana menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi sebatas keinginan.
3. Menabunglah dengan pandai
Menabung di bank memang memberikan bunga sebagai imbalan tetapi besaran bunga itu sesungguhnya tidak seberapa. Berinvestasi pada usaha riil seperti berjualan makanan ringan di tempat keramaian dengan modal di bawah Rp500.000,- umumnya lebih pasti menghasilkan, tampak sederhana namun dengan hasil yang signifikan.
4. Hargailah setiap peluang
Jika ada yang menawari Anda peluang usaha, terimalah dan jangan sungkan. Walaupun tidak saat ini juga dirasakan keuntungannya, tetapi dapat menjadi tabungan untuk hari tua nanti. Misal ada yang menawari Anda untuk usaha bordir dengan modal mesin yang harus dibeli. Jika Anda terima, Anda boleh berharap keuntungan. Tapi jika ditolak, Anda kehilangan peluang dan di kemudian hari, semakin sedikit yang menawari peluang karena Anda terkenal sebagai orang yang sering menolak peluang.
5. Terang dan gelap silih berganti
Pada saat keuangan Anda dalam keadaan baik seperti mendapat warisan, bonus, atau penghasilan lain yang tidak terduga, maka berpikirlah dua kali untuk membelanjakannya saat itu juga. Kecenderungan manusia adalah membeli hal-hal yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan, saat mendapat uang besar. Mulailah pikirkan investasi, datangi keluarga, teman dekat, sahabat dekat, relasi usaha, dan bicarakan dengan mereka kemungkinan untuk mendirikan usaha. Jika setelah semua itu dilakukan maka simpanlah uang Anda dalam bentuk emas.
6. Jangan sampai rugi karena inflasi
Tabungan adalah bagian besar yang membuat Anda kaya, jadi Anda tidak ingin melihatnya berkurang karena inflasi. Sebagai contoh, 20 tahun yang lalu, uang Rp1000,- dapat memperoleh 4 butir telur. Sekarang, bahkan harga 1 butir telur sudah mencapai Rp1500,-. Inilah yang membuat Anda dari hari ke hari harus bekerja lebih keras untuk menutupi kebutuhan hidup. Solusinya adalah investasikan uang Anda.
Tag
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan