Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (4/10/2016) Oktober 2016 ditutup naik sebesar 8 poin atau 0,18 persen ke level 5.472 setelah bergerak di antara 5.460-5.482. Sebanyak 128 saham naik, 158 saham turun, 102 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7.228 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp51 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Rabu (5/10/2016).
Pasar Amerika kembali melemah di penutupan perdagangan. Bank-bank besar memperpanjang penurunan baru-baru ini karena investor khawatir tentang stabilitas Deutsche Bank dan juga Wells Fargo & (WFC.N) terkait penanganan pelang-garan penjualan. Saham di luar AS yang terdaftar dari Deutsche tergelinciir karena harapan investor memudar terhadap kesepakatan cepat dengan otoritas AS atas kesalahan penjualan sekuritas berbasis mortgage.
"Dow Jones melemah 0,46 persen ke level 18,169, Nasdaq melemah 0,155 dan S$P melemah 0,49 persen ke level 2,150," kata Hans.
Pasar Eropa ditutup menguat. Deutsche Bank kembali menjadi fokus di perdagangan pertama pekan ini setelah libur di Jerman Senin kemarin. Saham Deutsche Bank bergerak bagai roller coaster pada pekan lalu setelah adanya kabar bank asal Jerman tersebut akan membayar denda 14 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Sementara Wall Street Journal melaporkan pembicaraan antara kedua belah pihak masih berlang-sung dan belum ada nilai pasti denda yang harus dibayar.
"Indeks DAX Jerman menguat 1,03 persen menjadi 10.619, Indeks CAC naik 1,11 persen menjadi 4.503. Dan indeks FTSE menguat 1,30 persen menjadi 7.074," ujar Hans.
Pemerintah dan DPR telah menetapkan inflasi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 4 persen. Angka tersebut dinilai akan melebar hingga 4,5 persen seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Risiko inflasi pada tahun 2017 akan bersumber dari kebijakan yang diterapkan pemerintah terutama terkait dengan rencana pengurangan subsidi listrik sebesar 18 persen. Ini akan berimplikasi pada kenaikan tarif listrik berdaya 450VA dan 900VA, serta akan mempengaruhi sekitar 22 juta pelanggan atau sekitar 40 persen dari pelang-gan PLN. Dengan demikian dampaknya pada inflasi tahunan diperkirakan tambahan inflasi sebesar 1 persen -1,5 persen. Terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikan cukai rokok juga akan berkontribusi pada kenaikan inflasi 2017. Diperkirakan kenai-kan cukai rokok ini akan bertambahah 0,1% - 0,3%. Kemudian terkait cukai plastik yang akan diberlakukan pada 2017 juga ikut menyumbang kenaikan inflasi sebesar0,1 persen - 0,4 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025